TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Jumat bahwa ia telah menyetujui rencana militer untuk melakukan operasi di Rafah, tempat sebagian besar penduduk Gaza yang menghadapi genosida mencari perlindungan.
“Netanyahu menyetujui rencana tindakan di Rafah,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian atau batas waktu.
Pernyataan itu mengatakan militer “siap untuk sisi operasional dan evakuasi paksa penduduk.”
Persetujuan Netanyahu menuai kecaman dari Hamas, penguasa Gaza. Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri menuduh Netanyahu “bermanuver untuk melakukan lebih banyak kejahatan genosida”.
PBB, Jerman dan Belanda termasuk di antara mereka yang memperingatkan Israel terhadap serangan Rafah. AS juga bersikap hati-hati.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang mendukung Israel selama perang, baru-baru ini mengatakan bahwa invasi Israel ke Rafah akan menjadi “garis merah” tanpa adanya rencana perlindungan sipil yang kredibel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam kunjungannya ke Wina pada Jumat bahwa Washington belum melihat adanya rencana untuk operasi Rafah. Namun, ia menegaskan kembali bahwa pihaknya menginginkan “rencana yang jelas dan dapat dilaksanakan” untuk memastikan warga sipil Palestina “terhindar dari bahaya.”
Rafah yang kini dipadati 1,7 juta jiwa, adalah pusat populasi besar terakhir warga Palestina yang menjadi sasaran serangan darat selama perang Israel melawan Hamas di Gaza. Genosida Israel dipicu oleh serangan di Israel selatan pada 7 Oktober.
Serangan itu mengakibatkan kematian sekitar 1.139 orang, menurut data Israel.
Kampanye militer balasan Israel untuk melenyapkan Hamas telah menewaskan sedikitnya 31.490 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza. Serangan brutal Israel juga melukai 73.439 orang sejak 7 Oktober. Sementara itu lebih dari 20 orang, sebagian besar bayi dan anak-anak, tewas akibat kelaparan di utara Gaza. Hal ini dipicu oleh blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari sebulan terakhir.
Pilihan Editor: MER-C Kirim Bantuan dari Indonesia ke Gaza, Truk Mulai Bergerak Menuju Rafah
AL ARABIYA