Tuduhan yang Belum Terbukti
Tuduhan tersebut meskipun belum terbukti telah mendorong beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, untuk menghentikan pendanaan.
Ketika tuduhan tersebut muncul, UNRWA memecat beberapa anggota stafnya, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk melindungi kemampuan badan tersebut dalam memberikan bantuan kemanusiaan, dan penyelidikan internal independen PBB pun diluncurkan.
UNRWA mengatakan beberapa pegawai yang dibebaskan ke Gaza dari tahanan Israel dilaporkan telah ditekan oleh otoritas Israel untuk memberikan pernyataan palsu bahwa staf tersebut ikut serta dalam serangan 7 Oktober tersebut, menurut laporan badan tersebut tertanggal Februari.
“Apa yang dipertaruhkan adalah nasib warga Palestina saat ini di Gaza dalam jangka pendek yang sedang mengalami krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Lazzarini kepada RTS.
UNRWA mengelola sekolah, klinik kesehatan dan layanan sosial lainnya di Gaza, dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan. PBB mengatakan sekitar 3.000 anggota stafnya masih bekerja untuk menyalurkan bantuan di daerah kantong tersebut, di mana menurut mereka 576.000 orang – seperempat dari populasi – berada selangkah lagi dari kelaparan.
“Lembaga yang saya kelola saat ini adalah satu-satunya lembaga yang memberikan pelayanan publik kepada pengungsi Palestina,” kata Lazzarini.
“Kami adalah kementerian pendidikan dan kesehatan dasar. Jika kita menyingkirkan badan seperti itu, siapa yang akan mengembalikan jutaan anak perempuan dan laki-laki yang mengalami trauma di Jalur Gaza saat ini kembali ke lingkungan belajar?”
REUTERS
Pilihan Editor: Sebut Netanyahu 'Nazi' Masa Kini, Erdogan: Turki Tegas Dukung Hamas