Laporan Investigasi
Laporan setebal 495 halaman mengenai hilangnya MH370, yang diterbitkan pada Juli 2018, mengatakan bahwa kendali Boeing 777 kemungkinan besar sengaja dimanipulasi agar tidak terjadi, namun penyelidik tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Laporan tersebut juga menyoroti kesalahan yang dilakukan oleh pusat kendali lalu lintas udara Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh City dan mengeluarkan rekomendasi untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
Para penyelidik tidak memberikan kesimpulan apa pun tentang apa yang terjadi pada MH370, dan mengatakan bahwa hal itu bergantung pada penemuan puing-puing pesawat.
Teori-teori Konspirasi
Ketidakmampuan untuk menemukan lokasi jatuhnya MH370 telah memicu banyak teori konspirasi, mulai dari kesalahan mekanis atau kecelakaan yang dikendalikan dari jarak jauh, hingga penjelasan yang lebih aneh seperti penculikan alien dan plot Rusia.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pakar penerbangan mengatakan penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa pesawat tersebut sengaja dikeluarkan dari jalurnya oleh pilot berpengalaman. Namun, penyelidik mengatakan tidak ada yang mencurigakan dalam latar belakang, urusan keuangan, pelatihan, dan kesehatan mental kapten dan kopilot.
Pencarian Baru?
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pekan ini pemerintah bersedia membuka kembali penyelidikan atas hilangnya MH370, jika ada kasus yang memaksa untuk melakukan hal tersebut.
Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan perusahaan eksplorasi dasar laut Amerika, Ocean Infinity, telah diundang untuk membahas proposal pencarian baru. Loke mengatakan Malaysia akan berbicara dengan Australia mengenai kerja sama dalam melanjutkan pencarian setelah proposal Ocean Infinity disetujui oleh kabinet Malaysia.
REUTERS
Pilihan Editor: Hari Perempuan Internasional, Australia Luncurkan Panduan Dukungan Pengasuhan Anak