Apakah tugas UNRWA bisa digantikan lembaga lain?
Dalam konteks yang sama, kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan kepada para wartawan, pada hari Kamis, "Agak picik untuk meyakini bahwa UNRWA secara teknis dapat menyerahkan semua kegiatannya kepada badan-badan atau LSM PBB lainnya."
"Ini adalah sebuah lembaga [yang] cukup unik karena kami ... terutama menyediakan layanan seperti pemerintah kepada salah satu komunitas yang paling miskin di wilayah ini," katanya.
Bulan lalu, Israel menuduh staf UNRWA memiliki hubungan dengan Operasi Banjir Al-Aqsa. Meskipun tidak ada bukti publik yang mendukung klaim tersebut, lebih dari 10 negara donor, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Uni Eropa, Kanada, dan Jepang menangguhkan bantuan keuangannya. Hilangnya dana yang signifikan ini, yang merupakan mayoritas dari anggaran UNRWA, menempatkan badan tersebut pada risiko kehabisan dana dalam beberapa minggu ke depan.
Ada Laporan Intelijen AS tentang klaim Israel, apa hasilnya?
Dalam perkembangan terkait, sebuah laporan baru dari intelijen AS baru-baru ini mengungkapkan bahwa mereka mengevaluasi klaim Israel tentang dugaan keterlibatan anggota staf di Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada 7 Oktober dan memberikan penilaian "kepercayaan yang rendah", demikian pernyataan The Wall Street Journal, mengutip para pejabat yang mengetahui hal tersebut.
Dewan Intelijen Nasional (NIC), sekelompok analis intelijen veteran, menyusun laporan empat halaman tersebut, yang disebarkan di lingkungan pemerintah AS pekan lalu, demikian sumber-sumber tersebut mengungkapkan.
Dewan Intelijen mengembangkan dan memelihara hubungan intelijen dan pertukaran informasi dengan mitra internasional, militer, domestik, dan sektor swasta untuk meningkatkan komunikasi terkait intelijen. Wewenangnya untuk melakukan aktivitas tersebut diatur oleh banyak undang-undang dan peraturan terutama "Perintah Eksekutif 12333, Aktivitas Intelijen Amerika Serikat", yang diubah pada 2008.
Penilaian “kepercayaan rendah” dalam laporan intelijen AS menekankan bahwa para pejabat intelijen menganggap klaim Israel bahwa dua belas pegawai UNRWA ikut serta dalam serangan itu “masuk akal,” namun tidak ada konfirmasi yang lebih kuat yang dapat dibuat atas kurangnya bukti independen yang mendukung klaim tersebut.
AL MAYADEEN | ANTARA
Pilihan Editor: AS Kembali Veto Dewan Keamanan PBB yang Kecam Israel atas Pembantaian Antrean Warga Gaza