Hamas: Negara-negara Arab Tak Boleh Bungkam
Dalam rilis terpisah yang dikeluarkan oleh Gerakan Perlawanan Islam – Hamas, partai tersebut menekankan lima poin penting dalam sebuah pernyataan.
Pertama, Hamas meminta Liga Arab dan DK PBB untuk segera bersidang dan mengakhiri tindakan genosida Israel di Jalur Gaza.
Kedua, gerakan ini mendesak negara-negara Arab, khususnya, untuk “memecah kebisuan [mereka] terhadap genosida Zionis terhadap [orang Palestina] dan segera menerapkan keputusan yang [disepakati] pada pertemuan puncak Arab-Islam pada 11 November, yang menekankan perlunya untuk mematahkan pengepungan Zionis dan segera memberikan bantuan makanan dan medis ke Jalur Gaza."
Ketiga, faksi Perlawanan meminta seluruh masyarakat di negara-negara Arab dan Islam, serta “rakyat bebas di dunia,” untuk “menggalang protes rakyat secara luas yang mengecam [pembantaian] tersebut,” yang secara efektif menekan pemerintah mereka untuk mengambil sikap menentang perang di Gaza.
Keempat, pernyataan tersebut menyatakan komunitas internasional dan PBB bertanggung jawab secara hukum untuk menghentikan “pembunuhan massal” terhadap warga Palestina.
Kelima, Hamas menganggap “pendudukan Zionis dan pemerintahan fasisnya, tentara Nazi, Presiden Biden, dan seluruh pemerintahan AS bertanggung jawab atas pembantaian ini dan meningkatnya perang genosida dan pembersihan etnis terhadap [orang Palestina].”
“Kami berduka atas jiwa para syuhada rakyat kami, dan kami menekankan bahwa pengorbanan dan darah mereka tidak akan sia-sia. Kami akan tetap setia pada tujuan kami, tanah kami, dan kesucian kami,” tutup pernyataan itu.