TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu malam waktu setempat kembali meraih kemenangan melawan calon presiden Partai Republik Nikki Haley. Kemenangan kali ini di negara bagian asal mantan gubernur tersebut, South Carolina.
Hasil pemilihan awal calon presiden (capres) dari Partai Republik menyatakan kemenangan Trump, tidak lama setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 19.00 waktu setempat.
“Ini terjadi sedikit lebih cepat dari yang kami perkirakan, kemenangan yang lebih besar dari yang kami perkirakan,” kata Trump kepada wartawan setelah pemilihan tersebut
“Saya belum pernah melihat Partai Republik begitu bersatu seperti sekarang ini,” kata mantan presiden AS tersebut. "Anda bisa merayakannya sekitar 15 menit, tetapi setelah itu kita harus kembali bekerja," ujar dia melanjutkan.
Meskipun kalah empat kali berturut-turut dari mantan pimpinannya, Haley mengatakan bahwa dia akan terus berkampanye. Politikus perempuan keturunan India itu juga kalah di negara bagian Iowa, New Hampshire dan Nevada.
Baca juga:
Mantan gubernur yang juga duta besar PBB di bawah pemerintahan Trump tersebut menegaskan, “Saya tidak akan kemana-mana. Pada Minggu, saya masih akan mengikuti pencalonan sebagai presiden. Saya berkampanye setiap hari hingga orang terakhir menggunakan hak pilihnya,” kata Haley.
Haley telah menyatakan bahwa dia akan langsung menuju ke negara bagian Michigan untuk pemilihan awal pada 27 Februari, kemudian mengikuti kontes Super Tuesday pada 5 Maret, saat sebagian besar negara bagian mengadakan pemilihan pendahuluan dan pertemuan konvensi pencalonan.
“Dalam 10 hari setelah South Carolina, 21 negara bagian dan teritori lainnya akan melakukan pemungutan suara,” kata Haley. “Masyarakat punya hak agar suaranya didengar. Dan mereka berhak mendapatkan pilihan nyata, bukan pemilu ala Soviet yang hanya punya satu kandidat, dan dia mendapat 99 persen suara,” ujar dia.
Meski kalah, Haley akan terus mengumpulkan delegasi yang penting untuk memenangkan nominasi capres. Meskipun Trump dianggap sebagai kandidat terdepan, kedua kandidat masih jauh dari target 1.215 jumlah delegasi yang dibutuhkan untuk meraih nominasi capres dari Partai Republik.
Para delegasi akan meresmikan pencalonan tersebut pada Konvensi Nasional Partai Republik yang dimulai pada 15 Juli di Milwaukee, Wisconsin.
Pilihan Editor: Elektabilitas Biden dan Trump Bersaing Ketat di Jajak Pendapat Terbaru
CHANNEL NEWSASIA