Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AS akan Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia atas Kematian Navalny

Reporter

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAmerika Serikat pada Jumat 23 Februari 2024 akan mengumumkan "paket sanksi yang besar" terhadap Rusia atas kematian tokoh pengkritik pemerintah Rusia, Alexy Navalny. Sanksi ini juga dijatuhkan dalam rangka dua tahun perang Rusia di Ukraina, kata Presiden Joe Biden pada Selasa.

Biden, yang berbicara kepada wartawan saat berangkat ke California, menolak memberikan rincian hingga pengumuman pada Jumat.

Ketika berbicara kepada wartawan melalui webinar, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemerintahannya harus bertanggung jawab atas kematian Navalny.

“Kami akan mengumumkan paket sanksi besar pada Jumat minggu ini, untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas apa yang terjadi pada Navalny," kata Kirby.

"... dan sejujurnya atas semua tindakan selama perang kejam dan brutal yang kini telah berlangsung selama dua tahun," katanya, saat mengacu pada perang Rusia di Ukraina.

Dia juga mengulangi permintaan agar Kongres AS meloloskan rancangan undang-undang yang membantu Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

“Salah satu langkah paling kuat yang dapat kita lakukan saat ini untuk melawan Vladimir Putin, tentu saja, adalah mengesahkan rancangan undang-undang tambahan keamanan nasional bipartisan," ujar Kirby.

"... dan mendukung Ukraina di saat mereka terus berjuang dengan gagah berani dalam membela negara mereka,” katanya, menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, lembaga pemasyarakatan Rusia pada Jumat pekan lalu menyatakan bahwa Navalny meninggal di penjara saat menjalani hukuman 19 tahun atas dakwaan ekstremisme.

Navalny ditangkap pada Januari 2021 sekembalinya ke Moskow setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman, karena keracunan.

Ketika itu, negara-negara Barat serta Navalny sendiri menyalahkan Rusia atas keracunan yang dialami tokoh oposisi berusia 47 tahun itu. Kantor pemerintahan Rusia di Kremlin, Moskow, membantah terlibat.

Pada Agustus 2021, Navalny dijatuhi hukuman 19 tahun penjara atas dakwaan ekstremisme dan berbagai kejahatan lainnya. Saat meninggal, dia sudah menjalani hukuman 11 tahun atas dakwaan penipuan.

Setelah Putin menginvasi Ukraina pada 2022, pemerintahan Biden menghukum Rusia dengan serangkaian sanksi ekonomi yang memblokir lembaga-lembaga keuangan besar Rusia dari pendanaan Barat, melarang impor semua produk energi Rusia dari AS, dan menghukum oligarki Rusia yang terkait dengan Putin, serta sejumlah sanksi lainnya.

Pilihan Editor: Istri Alexei Navalny Minta Uni Eropa Tidak Akui Pemilu Rusia

REUTERS | ANADOLU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

2 jam lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Tahapan Mengatasi Rasa Kehilangan, Dari Penyesalan Hingga Penerimaan

Kehilangan orang yang dicintai biasanya disertai dengan beragam emosi yang kompleks. Ini tahapan mengatasi rasa kehilangan


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

7 jam lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

7 jam lalu

Perwira Angkatan Darat Mayor Harrison Mann. foxnews.com
Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.


Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

13 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?


Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

14 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Para pejabat Palestina mengatakan mayat-mayat itu termasuk korban perang Israel-Hamas dan mayat-mayat yang digali ketika pasukan Israel menerobos Gaza. REUTERS/Mohammed Salem
Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.


Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

18 jam lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

1 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan para pemimpin hak asasi manusia di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 7 Desember 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.


Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Larry Page dan Sergey Brin
Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?