TEMPO.CO, Jakarta - Beijing memastikan tidak ada pembatasan atau area-area terlarang penangkapan ikan di sekitar Taiwan yang dekat dengan bibir pantai Cina. Pemerintah Cina mengklaim punya hak untuk mengambil langkah nyata setelah dua warga negara Cina meninggal di sekitar Pulau Taiwan.
Sebelumnya pada Kamis, 15 Februari 2024, Taiwan membela tindakan penjaga pantainya setelah empat warga negara Cina dalam sebuah perahu karet, berlayar hampir mendekati garis pantai Taiwan. Dua warga negara Cina di perahu karet itu lalu diketahui meninggal ketika perahu mereka putar bali saat mencoba kabur dari kapal penjaga pantai Taiwan. Sedangkan sisa dua orang lainnya, selamat.
Taiwan dalam beberapa tahun terakhir sering mengeluhkan soal kapal-kapal pencari ikan dari Cina dan kapal-kapal lainnya yang beroperasi di wilayah perairaran yang dikendalikan Taiwan, khususnya sekitar Pulau Kinmen dan Pulau Matsu, yang jaraknya tidak jauh dari pantai Cina.
Pada Sabtu malam, 17 Februari 2024, Beijing mengatakan kematian dua warga negara Cina telah membuat negara itu. Beijing sebelumnya sudah mengutuk Taipe atas insiden dekat Pulau Beiding, Kinmen.
“Nelayan di Cina dan Selat Taiwan secara tradisional sudah beroperasi di area maritim Xiamen-Kinmen sejak zaman nenek-moyang. Tidak ada larangan atau pembatasan wilayah air semacam itu,” demikian keterangan Beijing lewat badan hubungan Cina-Taiwan.
Wilayah Kinmen dikendalikan Taiwan sejak akhir perang sipil Cina pada 1949. Kinmen terletak dekat Kota Xiamen dan Kota Quanzhou.Beijing mengatakan memiliki niat baik terhadap rakyat Taiwan, namun tak bisa mentolelir pengabaian keselamatan nelayan Cina oleh Taiwan.
“Cina punya hak untuk mengambil kebijakan lebih lanjut dan Taiwan tidak seharusnya menanggung segala konsekuensi itu,” demikian keterangan Beijing tanpa memberi detail lebih lanjut.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Mark Rutte Minta Eropa Fokus Atasi Perang Ukraina, Bukan Komplain soal Ucapan Trump
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini