TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyarankan Eropa agar berhenti mengeluh soal Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, dan sebaliknya fokus pada apa yang harus dilakukan dalam mengatasi perang Ukraina. Rutte saat ini dijagokan untuk menjadi Sekjen NATO yang baru.
“Kita harus berhenti ngedumel soal Trump. Itu semua tergantung warga Amerika Serikat. Saya bukan warga negara Amerika Serikat, saya tidak bisa memberikan hak suara ke sana. Kita harus mau bekerja sama dengan siapa pun yang mengendalikan negara itu,” kata Rutte.
Baca Juga:
Trump sebelumnya telah memancing kemarahan politikus Eropa dengan mengatakan kalau dia memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat pada November 2024 mendatang, dia tidak akan membela sekutu-sekutu NATO karena dianggap gagal mengeluarkan dana yang cukup untuk pertahanan.
Menurut Rutte, di sejumlah kasus Eropa seharusnya mau mengeluarkan kocek lebih banyak untuk bidang pertahanan dan meningkatkan produksi amunisi, bukan hanya karena Trump mungkin kembali berkuasa. Eropa perlu meningkatkan dukungan pada Ukraina karena Eropa punya kepentingan di sana.
Rutte, yang pada Juli 2023 secara mengejutkan mengumumkan berhenti dari panggung politik Belanda, mengatakan tidak tahu kalau dia sedang dipertimbangkan untuk memimpin NATO. Dia memastikan, tidak akan melakukan kampanye pribadi untuk mendapatkan jabatan itu.
“Segala omelan soal Trump yang sering saya dengar dalam beberapa hari, ayo kita hentikan itu semua,” kata Rutte. Dia menambahkan, setelah berbicara dengan beberapa politikus asal Amerika Serikat di Munich, dia merasa optimis kalau paket bantuan militer Amerika Serikat pada akhirnya akan diloloskan.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg sudah menduduki jabatan itu sejak 2014 dan pada Oktober 2024 masa tugasnya akan berakhir. Jabatan Stoltenberg sebenarnya sudah diperpanjang empat kali karena ke-31 negara anggota NATO tetap memprioritaskan pada pemimpin yang berpengalaman ketimbang mencoba pemimpin yang baru untuk menghadapi perang Ukraina.
Sebelum NATO memutuskan untuk mempertahankan Stoltenberg, beberapa diplomat mengatakan Rutte kemungkinan menjadi kandidat kuat untuk meneruskan jabatan Stoltenberg. Namun Rutte berkeras ketika itu, dia sedang tak punya waktu.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Nasser Ditangkapi Tentara Israel
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini