TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden AS Donald Trump dilanda badai kritik dari Gedung Putih dan pejabat tinggi Barat karena menyatakan ia tidak akan membela sekutu NATO yang gagal mengeluarkan cukup dana untuk pertahanan dan bahkan mendorong Rusia untuk menyerang mereka.
Berikut adalah jawaban atas beberapa pertanyaan penting mengenai NATO, komentar Trump – yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada November dan unggul atas Presiden Joe Biden dalam beberapa jajak pendapat – dan implikasinya.
Apa itu NATO?
Didirikan pada 1949 untuk melawan Uni Soviet ketika ketegangan Perang Dingin meningkat, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) adalah aliansi politik dan militer negara-negara Amerika Utara dan Eropa.
Prinsip pertahanan kolektif tertuang dalam Pasal 5 perjanjian pendiriannya, yaitu gagasan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh anggota.
NATO mengambil keputusan berdasarkan konsensus, namun kekuatan politik dan militer Amerika Serikat menjadikannya sebagai negara paling kuat dalam aliansi tersebut, dan persenjataan nuklirnya dipandang sebagai jaminan keamanan tertinggi.
Negara Mana yang Ada di NATO?
NATO saat ini memiliki 31 anggota – sebagian besar adalah negara-negara Eropa, ditambah Amerika Serikat dan Kanada.
Anggota terbaru adalah Finlandia, yang bergabung pada April lalu sebagai reaksi terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung bersama Finlandia tetapi menunggu Hongaria meratifikasi permohonannya sebagai langkah besar terakhir sebelum menjadi anggota.
Selama Perang Dingin, fokus utama NATO adalah melindungi Eropa Barat dari Uni Soviet. Setelah runtuhnya Tembok Berlin pada 1989, NATO memperluas jangkauannya ke negara-negara bekas blok komunis dari Eropa Tengah dan Timur.
Anggota NATO berkisar dari negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Jerman dan Turki hingga negara-negara kecil seperti Islandia dan Montenegro.
Apa Kata Trump tentang NATO?
Sebagai presiden AS pada periode 2017-2021, Trump sering mengecam NATO dan negara-negara anggotanya seperti Jerman, menuduh mereka tidak membayar cukup untuk pertahanan mereka sendiri dan mengandalkan Washington untuk melindungi mereka. Ia terang-terangan mempertanyakan prinsip pertahanan kolektif.
Pemerintahan AS lainnya juga menuduh negara-negara Eropa tidak membelanjakan dananya dalam jumlah yang cukup untuk pertahanan, namun dalam hal yang tidak terlalu ketat.
Trump membawa kritiknya ke tingkat yang baru pada kampanye pada Sabtu di Conway, Carolina Selatan, ketika dia menceritakan apa yang dia katakan sebagai percakapan dengan "presiden sebuah negara besar".
“Baiklah, Sir, jika kami tidak membayar, dan kami diserang oleh Rusia – maukah Anda melindungi kami?” Trump mengutip perkataan pemimpin yang tidak disebutkan namanya itu.
"Saya bilang: 'Kamu tidak bayar? Kamu menunggak?' Dia berkata: 'Ya, katakanlah hal itu terjadi.' Tidak, saya tidak akan melindungi Anda. Bahkan, saya akan mendorong mereka (Rusia) untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan. Anda harus membayarnya," kata Trump.