TEMPO.CO, Jakarta - Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, yang didukung oleh mantan Perdana Menteri Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.
Partai yang dipimpin oleh mantan perdana menteri lainnya, Nawaz Sharif, menduduki peringkat kedua dengan perolehan 75 kursi setelah pemungutan suara pada Kamis. Partai tersebut tidak memiliki mayoritas yang jelas namun merupakan partai tunggal terbesar di parlemen karena calon independen Khan mencalonkan diri sebagai individu.
Ketika perundingan koalisi diadakan dan pengunjuk rasa memblokir jalan-jalan di bagian utara negara itu, tidak jelas siapa yang akan membentuk pemerintahan. Penghitungan akhir suara dipublikasikan oleh komisi pemilu lebih dari 60 jam setelah pemungutan suara berakhir, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai penundaan tersebut.
Kedua mantan perdana menteri dan saingan berat keduanya telah menyatakan kemenangan, sehingga menambah ketidakpastian ketika negara tersebut menghadapi banyak tantangan mendesak, termasuk merundingkan program Dana Moneter Internasional (IMF) yang baru untuk menjaga perekonomian yang sedang kesulitan tetap bertahan.
Kandidat perdana menteri harus menunjukkan mayoritas sederhana dari 169 kursi di Majelis Nasional ketika sidang diadakan dalam beberapa hari mendatang. Hal ini akan ditentukan oleh pembicaraan koalisi dan apakah kandidat yang didukung Khan dapat bergabung dengan partai yang lebih kecil di parlemen untuk membentuk blok tunggal untuk mendapatkan kursi cadangan.
Partai PTI yang dipimpin Khan mengancam akan mengadakan demonstrasi damai di seluruh negeri pada Minggu, 11 Februari 2024, jika penghitungan suara tidak diumumkan dalam semalam. Sementara protes besar-besaran dibatalkan, sumber polisi dan pengendara mengatakan ratusan pendukung PTI telah memblokir lalu lintas di kota Peshawar di utara.
“Kami terjebak di sini di jalan karena para pekerja PTI menutup jalan raya sebagai bentuk protes,” kata pengendara motor Shah Zaman Khan.
Sumber polisi yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa sekitar 300 pendukung PTI telah memblokir jalan raya utama yang menghubungkan Peshawar ke ibu kota negara.