Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini yang terjadi di Rafah, Gaza, saat Israel Menyerang

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Asap mengepul selama operasi darat Israel di Khan Younis, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 11 Februari 2024. REUTERS/Bassam Masoud
Iklan

Mengapa Warga Palestina Tidak Ingin Meninggalkan Gaza?

Warga Palestina telah menghadapi pengungsian massal di masa lalu yang tidak terlalu jauh: Nakba.

Pada 1948, sekitar 750.000 orang Palestina secara etnis dibersihkan dari rumah dan tanah mereka untuk membuka jalan bagi berdirinya negara Israel.

Banyak orang di Gaza adalah keturunan pengungsi Nakba dan tidak ingin meninggalkan Palestina karena mereka tahu bahwa mereka tidak mungkin kembali - Israel tidak akan mengizinkan mereka.

Negara-negara Arab, seperti Mesir, juga keberatan dengan pemindahan penduduk karena Hak Kembali Palestina telah menjadi tuntutan utama sejak tahun 1948.

Jadi Apakah Rafah Aman untuk Saat ini?

Tidak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Israel telah membunuh lebih dari 100 orang per hari dalam serangan udara di Rafah.

Mereka yang selamat dari serangan itu hidup dalam kondisi yang tak terkatakan di tenda-tenda yang terisi air setiap kali hujan turun, atau di bawah barang bekas yang mereka temukan untuk dijadikan tempat berteduh.

Banyak warga Palestina di Rafah yang telah mengungsi berkali-kali dan mengatakan bahwa mereka tidak akan pindah lagi, apa pun yang terjadi. Seperti Jihan al-Hawajri yang mengatakan kepada penyiar AS PBS bahwa ia akan tetap tinggal di tendanya, apa pun yang terjadi.

“Tidak ada tempat lagi yang tersisa untuk pergi,” kata Angelita Caredda, Direktur Timur Tengah dan Afrika Utara untuk Dewan Pengungsi Norwegia.

Seperti Apa Kondisi di Rafah Saat Ini?

Gambar satelit yang diperoleh Al Jazeera menunjukkan sebuah area yang sudah mencapai titik puncak. Sekitar 22.000 orang memadati setiap km persegi di Rafah.

Sebelum perang, 275.000 orang tinggal di wilayah seluas 64 km persegi tersebut, menjadikan Rafah sebagai salah satu wilayah terpadat di Gaza, yang juga merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia.

Para pengungsi memadati fasilitas UNRWA, berharap badan yang didirikan untuk membantu mereka itu dapat membantu mereka. Namun, hampir 150 staf UNRWA terbunuh dalam serangan Israel, bantuan dihentikan oleh Israel, dan pemerintah-pemerintah Barat menarik dana bantuannya ketika Israel menuduh - tanpa bukti - bahwa 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan 7 Oktober.

Kepadatan yang berlebihan telah mengakibatkan penyebaran penyakit, dengan pejabat kesehatan melaporkan adanya wabah hepatitis A - yang berkembang dalam kontak dekat.

Dengan tidak mungkin mengisolasi pasien, hanya ada sedikit harapan untuk menghentikan wabah ini atau wabah lainnya, seperti kudis dan kutu, yang diperparah dengan kurangnya kamar mandi atau toilet yang higienis.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

3 hari lalu

Pemandangan menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, 10 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Jajak Pendapat Palestina: Dukungan terhadap Serangan 7 Oktober Menurun Jauh

Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan perang Israel, mayoritas warga Gaza tidak setuju dengan serangan 7 Oktober.


Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

6 hari lalu

Polisi Israel berpatroli di daerah dekat Penyeberangan Jembatan Allenby antara Tepi Barat dan Yordania menyusul insiden penembakan di penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 September 2024. REUTERS/Ammar Awad
Pertama dalam Satu Dekade, Staf UNRWA Tewas oleh Penembak Jitu Israel di Tepi Barat

Ini menandai pertama kalinya seorang anggota staf UNRWA terbunuh di Tepi Barat dalam lebih dari 10 tahun


Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

6 hari lalu

Paus Fransiskus tiba di Singapura, 11 September 2024. Singapura merupakan negara terakhir dalam perjalanan apostolik Paus di ASEAN. Cindy Wooden/Vatican Press Pool
Paus Fransiskus Kecam Pembantaian Anak-anak Palestina di Gaza akibat Pengeboman Israel

Paus Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina dalam serangan militer Israel di Gaza


Top 3 Dunia: Daftar Negara Termiskin hingga Reaksi Dunia Soal Sekolah UNRWA Diserang Israel

7 hari lalu

Tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar , 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Top 3 Dunia: Daftar Negara Termiskin hingga Reaksi Dunia Soal Sekolah UNRWA Diserang Israel

Top 3 dunia adalah daftar negara termiskin di dunia hingga reaksi internasional atas serangan sekolah UNRWA di Gaza oleh Israel.


Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas

7 hari lalu

Israel Tuding 3 Staf UNRWA yang Tewas dalam Serangan di Gaza adalah Anggota Hamas

Jumlah total staf UNRWA yang tewas dalam serangan Israel di Gaza menjadi 220 orang.


Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

8 hari lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Top 3 Dunia: Pelapor Khusus PBB, Misa Paus Fransiskus di Singapura

Berita Top 3 Dunia pada Kamis 12 September 2024 diawali oleh kemarahan Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki Francesca Albanese


Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

8 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel ke sekolah UNRWA yang menampung para pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 6 Juni 2024. REUTERS/Abed Khaled
Reaksi Internasional atas Serangan Israel atas Sekolah UNRWA di Gaza

Pasukan Israel telah mengebom sebuah sekolah UNRWA yang berubah menjadi tempat penampungan di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang


Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

8 hari lalu

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. REUTERS/Denis Balibouse
Sekjen PBB: Apa yang Terjadi di Gaza Sama Sekali Tidak Dapat Diterima

Sekjen PBB mengatakan tidak adanya akuntabilitas atas pembunuhan stafnya dan pekerja bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza tak bisa diterima.


UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

8 hari lalu

UNRWA Sebut Enam Pegawainya Tewas akibat Serangan Israel di Sekolah Gaza

Enam petugas kemanusiaan UNRWA tewas dalam dua serangan udara Israel ke sebuah sekolah dan sekitarnya di Kamp Nuseirat, Jalur Gaza


Helikopter Jatuh, 2 Tentara Israel Tewas dan 8 Terluka dekat Koridor Philadelphia

9 hari lalu

Helikopter Black Hawk, model UH-60A, memiliki teknologi otonom Sikorsky MATRIX untuk membuat helikopter terbang tanpa pilot. Black Hawk otonom dapat melakukan serangkaian putaran pedal, manuver, dan lintasan lurus sebelum menyelesaikan pendaratan yang sempurna. Foto : Lockhead Martin
Helikopter Jatuh, 2 Tentara Israel Tewas dan 8 Terluka dekat Koridor Philadelphia

Dua tentara Israel tewas dan delapan lainnya terluka setelah sebuah helikopter Israel jatuh di dekat Koridor Philadelpia di Jalur Gaza selatan.