TEMPO.CO, Jakarta - Rafah, "operasi" darat Israel yang membayangi, dan dampaknya terhadap lebih dari satu juta warga sipil yang terperangkap menjadi berita utama.
Namun, apa itu Rafah dan apa saja rincian seputar "operasi" Israel yang telah diumumkan ini?
Apa itu Rafah?
Rafah membentang di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Di sisi Palestina, Rafah adalah nama gubernuran paling selatan Gaza dan ibu kotanya, serta tempat penyeberangan ke Sinai di Mesir. Di sisi Mesir, ini adalah sebuah kota di gubernuran Sinai Utara.
Rafah Palestina memiliki luas 64 km persegi dan, ketika Israel menyerang Gaza selama empat bulan terakhir, makin banyak orang yang digiring untuk memasukinya oleh pasukan Israel yang terus menjanjikan keselamatan “lebih jauh di selatan” – yang tidak pernah terwujud.
Sekitar 1,4 juta warga Palestina kini didorong masuk Rafah oleh pengeboman Israel yang tanpa henti yang membunuh hampir 30.000 warga Palestina.
Apa yang Dimaksud dengan 'Operasi' Israel?
Tel Aviv mengklaim bahwa empat brigade Hamas berada di dalam Rafah, dan menggunakan keberadaan mereka di sana untuk membenarkan serangan yang sedang berlangsung melalui udara dan juga serangan darat yang direncanakan.
Israel juga mengklaim bahwa rencana evakuasi kota - ke tempat yang belum jelas - sedang dipersiapkan, meninggalkan orang-orang yang berlindung di Rafah lumpuh.
Mengapa Mesir Terlibat?
Karena warga sipil yang terperangkap terdesak ke perbatasan dengan Mesir, para analis mengatakan bahwa sepertinya Israel ingin mendorong mereka ke Sinai.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan dalam negeri Mesir dan kemungkinan lebih dari satu juta warga Palestina yang mengalami trauma dipaksa masuk ke wilayahnya.
Apa yang Telah Dilakukan Mesir Sejauh Ini?
Mesir dilaporkan telah memindahkan 40 tank dan pengangkut personel lapis baja ke perbatasan Gaza untuk menghentikan potensi limpahan dari serangan darat Israel.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan internal Mesir dan kemungkinan lebih dari satu juta warga Palestina yang mengalami trauma dipaksa masuk ke wilayahnya.
Apa yang Telah Dilakukan Mesir Sejauh Ini?
Mesir dilaporkan telah memindahkan 40 tank dan pengangkut personel lapis baja ke perbatasan Gaza untuk menghentikan potensi limpahan dari serangan darat Israel.
Mesir telah memperingatkan bahwa setiap serangan darat Israel ke Rafah akan memiliki "konsekuensi yang menghancurkan" dan bahwa tujuan Israel untuk memaksa Palestina keluar dari tanah mereka akan mengancam perjanjian perdamaian Camp David yang telah berusia 40 tahun antara kedua negara.
Kairo telah meningkatkan keamanan perbatasan sejak 7 Oktober.