Kerusuhan Desa Huwara
David Chai Chasdai, salah satu pemukim yang terkena sanksi, mengatakan kepada surat kabar Israel bahwa rekeningnya di Bank Pos telah dibekukan.
Bank Pos menolak membahas kasus spesifik apa pun, namun mengatakan pihaknya "berkewajiban untuk menghormati dan mematuhi sanksi dan perintah hukum internasional sebagaimana diwajibkan dalam sistem keuangan internasional".
Menurut Departemen Luar Negeri, Chasdai memimpin kerusuhan di mana kendaraan dan bangunan dibakar dan properti dirusak di desa Huwara di Tepi Barat, yang mengakibatkan kematian seorang warga sipil Palestina. Reuters tidak dapat segera menghubungi Chasdai atau pengacaranya untuk meminta tanggapan atas tuduhan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Radio Angkatan Darat Israel, Chasdai menyesalkan sanksi tersebut dan menganggapnya sebagai "aib nasional yang tertinggi..., yang terjadi di bawah pemerintahan sayap kanan, tepat setelah pembantaian terbesar dalam sejarah negara itu" - merujuk pada serangan 7 Oktober oleh militan Hamas yang memicu perang Gaza
Sanksi tersebut menyusul penerapan larangan visa perjalanan oleh AS pada Desember terhadap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan di Tepi Barat.
Sebagian besar negara besar menganggap pemukiman tersebut ilegal.
Ben-Gvir menggambarkan pembekuan rekening bank para pemukim sebagai “garis merah”, dan menambahkan dalam sebuah postingan di media sosial: “Kami sangat menghormati dan menghargai sekutu kami di dunia, namun kami tidak boleh membiarkan siapa pun mengelola Negara Israel. "
REUTERS
Pilihan Editor: CEO Samsung Bebas dari Tuduhan Penipuan dalam Kasus Merger 2015