Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

Reporter

image-gnews
Kerabat menggotong jenazah almarhum Rizal Ramli menuju liang lahat untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Mantan menteri di era Gus Dur dan Jokowi ini tengah dirawat karena mengidap kanker pankreas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kerabat menggotong jenazah almarhum Rizal Ramli menuju liang lahat untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Mantan menteri di era Gus Dur dan Jokowi ini tengah dirawat karena mengidap kanker pankreas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, JakartaWHO memprediksi kasus penyakit kanker total dari seluruh dunia akan mengalami kenaikan sampai 35 juta kasus pada 2050. Angka itu mengalami kenaikan 77 persen dibanding prediksi pada 2022.  

Proyeksi itu dipublikasi pada Kamis, 1 Februari 2024, oleh badan di bawah WHO yang bernama International Agency for Research on Cancer (IARC). Dalam laporan IARC disebutkan, penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, obesitas dan buruknya kualitas udara telah menjadi faktor pemicu utama naiknya prediksi kasus penyakit kanker pada 2050.  

“Lebih dari 35 juta kasus kanker diprediksi terjadi pada 2050,” demikian laporan IARC yang diunggah ke website mereka. Angka prediksi ini lebih tinggi 77 persen dibanding prediksi pada 2022 yang sekitar 20 juta diagnosa.  

Laporan IARC itu berdasarkan data dari 185 negara dan 36 tipe kanker. Pada 2022, ada sekitar 9.7 juta kematian akibat kanker total di seluruh dunia. Sekitar satu dari lima orang diperkirakan terkena sakit kanker dalam hidup mereka. Satu dari sembilan laki-laki meninggal karena sakit kanker dibanding perempuan yang perbandingannya satu banding 12 meninggal karena kanker    

“Tumbuhnya beban kanker secara global mencerminkan populasi usia tua dan pertumbuhan populasi serta perubahan orang-orang yang terpapar sejumlah risiko pada penyakit kanker. Beberapa faktor risiko itu terkait dengan pertumbuhan sosial-ekonomi,” demikian keterangan IARC, terkait temuannya.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data IARC juga mengungkap diganosa kanker bisa tergantung pada tempat dimana orang yang sakit kanker itu tinggal. Sebab salah satu tantangan terbesar yang muncul adalah naiknya beban kanker pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan negara-negara berkembang.  

Kepala IARC Freddie Bray pada Kamis, 1 Februari 2024, mengatakan diprediksi beban (kasus penyakit kanker) naik lebih dari dua kali lipat pada 2050. Banyak negara-negara di dunia saat ini tidak punya cukup kesiapan dalam menghadap masalah penyakit kanker.  

 

Sumber: RT.com  

 

Pilihan editor: Justin Trudeau Mengutuk Serangan ke Masjid Mississauga

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 jam lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

5 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

5 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

7 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.