TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Selasa bahwa perselisihan mengenai pendanaan untuk badan pengungsi Palestina di PBB atau UNRWA telah mengalihkan perhatian dari bencana kemanusiaan di Gaza. WHO mendesak negara-negara untuk terus mendukung UNRWA. Sejumlah negara donor utama telah menangguhkan pendanaan setelah Israel menuduh bahwa beberapa staf terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
“Aktivitas kriminal tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata juru bicara WHO Christian Lindmeier pada konferensi pers di Jenewa. “Tetapi diskusi ini, merupakan gangguan dari apa yang sebenarnya terjadi setiap hari, setiap jam, setiap menit di Gaza.”
Pengeboman dan serangan darat Israel di Gaza, yang kini memasuki bulan keempat, telah menyebabkan sebagian besar wilayah Palestina yang terkepung menjadi hancur dan banyak warganya berada di ambang kelaparan.
“Kami mengimbau para donor untuk tidak menunda pendanaan mereka ke UNRWA pada saat yang sangat kritis ini. (Ini) hanya akan merugikan masyarakat Gaza yang sangat membutuhkan dukungan,” kata Lindmeier.
“Meskipun diskusi ini penting, jangan lupakan masalah sebenarnya yang ada di lapangan.”
Setidaknya 12 negara telah menghentikan pendanaan UNRWA dalam beberapa hari terakhir. UNRWA telah memecat beberapa karyawannya karena sejumlah staf terlibat serangan ke Israel. UNRWA berjanji untuk menyelidiki klaim tersebut, yang tidak disebutkan secara spesifik.
Lindmeier mengatakan UNRWA mengelola 22 pusat kesehatan sebelum perang namun hanya enam yang masih beroperasi pada pertengahan Januari.
“Penduduk benar-benar berada di ambang kelaparan keadaan ini semakin memburuk dari hari ke hari,” katanya. “Populasi yang kekurangan gizi sangat rentan tertular penyakit dan infeksi.”
Lindmeier mengatakan perselisihan UNRWA mengalihkan perhatian dunia dari jumlah korban tewas di Gaza dan pengepungan yang mencegah seluruh penduduk mengakses air bersih, makanan dan tempat tinggal. “Ini adalah gangguan dari pencegahan aliran listrik ke Gaza,” katanya.
“Hal ini juga merupakan gangguan dari penembakan yang terus menerus terhadap seluruh penduduk – bahkan di wilayah yang beberapa saat sebelumnya telah ditetapkan sebagai wilayah aman. Ini adalah gangguan dari serangan terhadap tempat penampungan, sekolah, rumah sakit,” ujarnya.
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat terkemuka mengecam penghentian pendanaan UNRWA. “Penduduk menghadapi kelaparan, ancaman kelaparan dan wabah penyakit akibat pemboman terus-menerus yang dilakukan Israel dan perampasan bantuan yang disengaja di Gaza,” kata mereka.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Rusia Desak Penyelidikan atas Tuduhan terhadap Staf UNRWA Sebelum Penghentian Dana