TEMPO.CO, Jakarta - Laos sebagai Ketua ASEAN 2024 akan melanjutkan hasil kerja pendahulunya, Indonesia, yang dicapai selama keketuaan tahun 2023. Hal tersebut disepakati para menteri-menteri luar negeri ASEAN dalam pertemuan ASEAN Foreign Ministers’ (AMM) Retreat di Luang Prabang, Laos pada Senin, 29 Januari 2024.
“Beberapa hal yang disepakati dari pertemuan AMM Retreat antara lain adalah keberlanjutan berbagai deliverables keketuaan Indonesia tahun lalu," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers usai pertemuan.
Pencapaian yang akan dilanjutkan oleh Laos antara lain dukungan atas kelanjutan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) dan kelanjutan pelaksanaan ASEAN Human Rights Dialogue. Indonesia menjalankan AIPF pada September lalu sebagai wadah kolaborasi bisnis di Indo-Pasifik, dan menjadi tuan rumah ASEAN Human Rights Dialogue kelima, menghadirkan dialog seputar tantangan hak asasi manusia di kawasan.
Dalam pertemuan AMM, Menlu Retno juga menekankan kepada Laos pentingnya pengarusutamaan isu maritim melalui ASEAN Maritime Forum (AMF) atau Expanded ASEAN Maritime Forum (EAMF), dan inisiatif maritim lain.
“Juga pentingnya dilanjutkan ASEAN Human Rights Dialogue, 2nd ASEAN Interreligious and Intercultural Dialogue Conference, 2nd ASEAN Blue Economy Forum dan Finalisasi TOR ASEAN Coordinating Task Force on Blue Economy,” katanya.
Di sela-sela pertemuan utama, Retno mengatakan dia bertemu empat mata dengan Menteri Luar Negeri Laos, Saleumxay Kommasith, yang akan menakhodai Laos selama keketuaan tahun ini. “Intinya melakukan compare notes terhadap hal-hal yang perlu ditindaklanjuti selama keketuaan Laos,” kata Retno.
Isu Myanmar dan Timor Leste
Retno dalam sesi pertama pertemuan tersebut mengangkat isu situasi di Myanmar dan peta jalan Timor Leste menuju keanggotaan ASEAN.
Ihwal Myanmar, para menteri mengulangi komitmen untuk menjadikan Konsensus Lima Poin (5PC) sebagai referensi utama upaya ASEAN membantu penyelesaian krisis di Myanmar. Lima butir konsensus tersebut disepakati pada April 2021, setelah junta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
“Indonesia juga menyampaikan semua catatan penanganan isu Myanmar selama keketuaan Indonesia tahun lalu, telah disampaikan ke Laos sebagai Ketua tahun ini,” kata Retno.
Selain itu, Retno menyoroti isu Rohingya, menekankan bahwa isu itu harus terus dibahas di ASEAN sebagai upaya penyelesaian masalah Myanmar. “ASEAN harus bekerja keras untuk mempersiapkan kondisi kondusif sehingga kaum Rohingya dapat kembali ke Myanmar secara sukarela, aman dan bermartabat,” katanya.
Mengenai keanggotaan Timor Leste di ASEAN, dia menekankan kesiapan Indonesia untuk membantu negara tersebut dalam memenuhi peta jalan menuju keanggotaan penuh. “Untuk tahun ini, prioritas bantuan kapasitas yang diberikan oleh Indonesia antara lain di bidang food control, education including ASEAN Study, dan customs reform and modernization,” ujar Retno.
Menteri Luar Negeri Timor Leste Bendito Freitas menghadiri pertemuan tersebut sebagai observer atau pengamat.
NABIILA AZZAHRA A.
Pilihan editor: Duterte Tuduh Marcos Jr Ingin Ubah Konstitusi dan Perpanjang Masa Jabatan