TEMPO.CO, Jakarta - Satu orang tewas dalam serangan bersenjata di sebuah gereja Katolik di Istanbul, kota terbesar di Turki, pada Minggu (28/1), kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya. Kedua tersangka kini telah berhasil ditangkap meski belum diketahui motif serangan tersebut.
Dia mengatakan di platform media sosial X bahwa dua orang bertopeng melakukan serangan di Gereja Santa Maria di Distrik Sariyer di sisi Eropa kota tersebut sekitar pukul 11.40 waktu setempat (15.40 WIB).
"Investigasi skala besar terkait insiden tersebut dan berbagai upaya untuk menangkap para pelaku penyerangan telah dimulai," kata Yerlikaya, seraya menambahkan bahwa Turki mengutuk keras serangan "keji" tersebut.
Berbicara kepada wartawan kemudian, Yerlikaya mengatakan pihak berwenang telah melakukan penggerebekan di lebih dari 30 lokasi di Istanbul dan menahan 47 orang hingga sekarang. Para tersangka ditangkap dalam salah satu penggerebekan terakhir, katanya.
Serangan di Gereja Santa Maria – yang terjadi di tengah-tengah Misa mingguan – terekam dalam video viral di media sosial yang menunjukkan pria bertopeng memasuki gedung tepat sebelum mereka mulai menembakkan peluru.
Jemaat gereja langsung merunduk ke lantai, dan kedua pria itu tiba-tiba menembakkan senjata ke arah massa.
Para pelaku membunuh satu orang – Tuncer Cihan – dalam serangan mereka, menurut keponakan Cihan, Cagin Cihan.
“Korban adalah seorang penyandang cacat mental yang tidak memiliki hubungan dengan politik atau organisasi (kriminal),” kata keponakan tersebut. “Dia pergi ke sana karena sebuah undangan.”
Tidak jelas apakah ada orang lain yang terluka.
Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc mengatakan bahwa seorang deputi kepala jaksa penuntut umum dan dua jaksa penuntut umum telah ditugaskan untuk menyelidiki insiden tersebut
"Investigasi sedang dilakukan dengan cara yang beragam dan teliti," kata Tunc di X.
Omer Celik, Deputi Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa, mengutuk keras serangan bersenjata tersebut.
"Mereka yang menyasar perdamaian dan keamanan warga negara kita tidak akan pernah mencapai ambisinya," kata Celik di X.
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu juga mengumumkan di X bahwa "kami tidak akan pernah membiarkan mereka yang mencoba mengganggu persatuan dan perdamaian kami dengan menyerang tempat-tempat ibadah di kota kami."
Paus Fransiskus juga mengomentari serangan itu dalam pidato publiknya di Vatikan pada Minggu.
“Saya mengungkapkan keprihatinan saya dengan komunitas (gereja) di Istanbul, yang selama Misa mengalami serangan bersenjata yang mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka,” kata Paus.
Pilihan Editor: Turki Tahan 304 Orang Diduga Terkait dengan ISIS
THE NEW YORK POST | REUTERS