TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Kamis, 25 Januari 2024, mengutarakan harap dialog strategi yang baru nanti bisa meredakan unjuk rasa para petani terkait peraturan lingkungan hidup baru. Sebab seluruh pihak punya perasaan yang sama bahwa segala sesuatu harus diperbaiki.
Von der Leyen secara terbuka menyayangkan apa yang dia gambarkan sebagai naiknya perpecahan dan polarisasi di sektor pertanian. Baginya, polarisasi harus diselesaikan dengan dialog dan mencari jalan untuk keluar dari permasalahan serta solusi yang berkesinambungan.
“Saya harap kita bisa membangun rasa saling percaya agar bisa menghargai sudut pandang orang lain dan menemukan kesamaan solusi bagi masa depan pertanian di Eropa. Dialog ini bertujuan menemukan sebuah konsensus atas masalah-masalah yang sedang kita hadapi,” kata Von der Leyen.
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, para petani di Jerman menutup sejumlah jalan menggunakan traktor mereka menuntut Kanselir Jerman Olaf Scholz agar menarik usulan menghapus subsidi bahan bakar yang pertahunnya bernilai 3 ribu euro (Rp 51 juta). Pemerintah Jerman membela langkah tersebut dengan alasan lingkungan. Akan tetapi, para petani berkeras rencana tersebut bisa berdampak negatif pada bisnis mereka sehingga mengancam kesejahteraan mereka
Unjuk rasa serupa juga terjadi di Prancis, Polandia, Rumania, dan Bulgaria, di mana para petani berharap permasalahan ini bisa menjadi fokus utama menjelang pemilu parlemen pada tahun ini. Pemerintah Prancis sudah membatalkan rencana pengurangan subsidi solar bagi para petani setelah terjadi gelombang unjuk rasa para petani yang mengerahkan traktor dan mesin pertanian lainnya untuk memblokade jalan tol keluar Kota Paris dan jalan yang menghubungkan Prancis ke Spanyol.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Kedutaan Besar India di Jakarta Rayakan HUT ke-75 Tahun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini