TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis tak kuasa menahan kesedihan saat mendesak agar gencatan senjata di Gaza segera dilakukan.
Ia menyoroti jumlah korban jiwa yang sangat besar akibat konflik yang dimulai sejak Oktober lalu.
Tedros, yang pernah mengalami perang ketika masih kecil dan anak-anaknya bersembunyi di bunker selama pengeboman dalam perang perbatasan Ethiopia dengan Eritrea pada 1998-2000, menjadi emosional ketika menggambarkan kondisi di wilayah Gaza yang dibom Israel sejak 7 Oktober.
“Saya sangat percaya karena pengalaman saya sendiri bahwa perang tidak membawa solusi, kecuali lebih banyak perang, lebih banyak kebencian, lebih banyak penderitaan, lebih banyak kehancuran. Jadi mari kita pilih perdamaian dan selesaikan masalah ini secara politis,” kata Tedros kepada Dewan Eksekutif WHO di Jenewa saat berdiskusi tentang darurat kesehatan Gaza.
“Saya pikir Anda semua telah mengatakan solusi dua negara dan seterusnya, dan berharap perang ini akan berakhir dan menuju solusi yang benar,” katanya, sambil berupaya menahan tangis saat menggambarkan situasi di Gaza saat ini “tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.”
Terkait jumlah korban jiwa akibat serangan Israel ke wilayah kantong yang diblokade tersebut sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, Tedros mengatakan sebanyak 26.000 orang meninggal dunia.
Sebesar 70 persen korban jiwa itu adalah perempuan dan anak-anak, ujarnya. Sementara itu, kata Tedros, 8.000 orang hilang, 64.000 orang terluka, dan 1,7 juta orang mengungsi.
Dia mengatakan orang-orang yang sakit tidak bisa memperoleh perawatan yang mereka butuhkan, dan wabah penyakit serta kelaparan menyebar ketika “sistem kesehatan sedang lumpuh.”
"Solusinya ada. Hanya diperlukan kemauan. Mari kita pilih perdamaian," kata dia.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejauh ini menolak usulan untuk mengakhiri perang di Gaza, yang kini memasuki bulan keempat.
Mahkamah Internasional (ICJ) pada Jumat 26 Januari 2024 akan mengumumkan putusannya mengenai permohonan persidangan kasus dugaan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza yang diajukan oleh Afrika Selatan.
Pilihan Editor: Israel Serang Pengungsi Gaza Sedang Antre Makanan, 20 Tewas dan 150 Terluka
ARAB NEWS