TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rekaman yang berisi kritikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap peran Qatar dalam pembicaraan dengan Hamas mengenai pembebasan para sandera bocor ke media.
Dalam audio yang memicu kontroversi dan disiarkan pada Selasa oleh Channel 12 Israel, Netanyahu terdengar mengatakan bahwa keterlibatan Qatar dalam pembebasan tawanan adalah “bermasalah”.
Dia juga menyalahkan Qatar karena mendanai Hamas dan mengatakan kecewa dengan keputusan Amerika Serikat yang memperluas kehadiran pangkalan militer di negara Teluk tersebut.
Majed Al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, menanggapi rekaman tersebut dengan mengatakan dia “terkejut”.
Sekitar 240 orang ditawan oleh pejuang Hamas ketika mereka melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.139 orang, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan statistik Israel.
Israel menanggapinya dengan pemboman dahsyat dan invasi darat ke Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 80 persen penduduknya mengungsi dan menjadikan sebagian besar wilayah tersebut menjadi puing-puing. Para pejabat Palestina mengatakan sedikitnya 25.900 orang tewas dan lebih dari 63.000 orang terluka dalam serangan Israel.
Setelah perundingan panjang yang dipimpin oleh Qatar dan Amerika Serikat, lebih dari 100 orang yang disandera Hamas dibebaskan pada akhir November. Pembebasan ini dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel ketika Israel dan Hamas melaksanakan gencatan senjata selama seminggu.
Negara Teluk tersebut tetap terlibat dalam perundingan yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan baru untuk pembebasan sekitar 130 tawanan yang masih ditahan oleh Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya.
Outlet media Israel Walla pada Kamis melaporkan bahwa kantor Netanyahu menyalahkan keluarga sandera Israel. Kantor Netanyahu menyebut bahwa mereka memiliki bukti dalam bentuk pesan teks dari salah satu anggota keluarga sandera yang hadir pada pertemuan tersebut.
“Gadis di sebelah saya punya telepon, sayang sekali saya tidak memberi tahu dia,” pesan itu berbunyi, menurut Walla.
Keluarga warga Israel yang ditawan di Gaza membantah bahwa mereka berada di balik kebocoran rekaman.
“Semua percakapan yang terjadi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri direkam oleh kantornya dan rekan-rekannya yang hadir pada pertemuan tersebut,” Haim Rubinstein, juru bicara keluarga tersebut, mengatakan pada Kamis dalam sebuah pernyataan yang dikutip di media Israel.
“Keluarga yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut disita ponselnya di pintu masuk,” katanya, seraya menambahkan bahwa kebocoran tersebut adalah “masalah serius yang mengindikasikan hilangnya kendali”.
Pilihan Editor: Indonesia Kecam PM Israel yang Menentang Negara Palestina
AL JAZEERA