TEMPO.CO, Jakarta - Ayodhya yakni sebuah kota di utara India sedang bersiap menyambut sebuah acara besar pada Senin, 22 Januari 2024, waktu setempat. Jika tidak ada aral melintang, Perdana Menteri India Narendra Modi akan meresmikan candi Rama yaitu sebuah candi agama Hindu yang menjadi simbol nasionalisme budaya Hindu atau yang juga dikenal dengan sebutan Hindutva.
Candi yang hendak diresmikan oleh Modi itu, didedikasikan untuk dewa Rama. Candi Rama berdiri di lokasi yang dulunya tempat berdirinya sebuah masjid abad ke-16 namun sudah dihancurkan. Beberapa pemuka agama Hindu menyebut kota Ayodhya sebagai Hindu Vatican.
Banyak pemeluk agama Hindu mengklaim Dewa Rama lahir di Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh. Dulu pemeluk Islam masuk ke area itu dan membangun masjid Babri di atas reruntuhan candi Rama yang kuno. Pada 1992, pemeluk agama Hindu sayap kanan menghancurkan masjid Babri hingga memicu kekerasan komunal yang menewaskan sekitar 2 ribu orang di penjuru India.
Setelah ‘pertempuran’ di meja pengadilan antara komunitas muslim dan Hindu, Pengadilan Mahkamah Agung India pada 2019 memutuskan wilayah itu milik pemeluk agama Hindu. Putusan itu menandai kemenangan kelompok agama Hindu dan partai Bharatiya Janata – partai yang menggolkan Modi ke kursi perdana menteri.
Candi Rama terbuat dari 600 ribu kubik batu pasir warna merah muda dan marmer putih senilai USD 180 juta (Rp 2.182 triliun). Dilaporkan, pada akhir 2025 candi Rama akan menjadi candi agama Hindu terbesar di India.
Konsekrasi candi Rama sudah dimulai sejak Selasa, 16 Januari 2024, yang sekaligus menandai dimulainya ritual yang akan mencapai puncaknya pada peresmian oleh Perdana Menteri Modi pada 22 Januari 2024. Pada acara peresmian nanti, patung Dewa Ram akan ditempatkan di tahta sucinya.
Ayodhya selama berabad-abad dikenal sebagai kota kuil yang tenang. Namun kota ini bersiap berubah menjadi tempat ramai incaran turis beragama Hindu.
Sumber: voanews.com
Pilihan editor: Korea Utara Sebut Vladimir Putin Bersedia Lawatan ke Pyongyang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini