TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Jumat 19 Januari 2024 diawali oleh pekerja migran di Hong Kong komplain Pemilu 2024 yang berjalan semrawut.
Sementara di urutan kedua, Pakistan melancarkan serangan balasan terhadap Iran dengan menargetkan militan separatis pada Kamis dan menewaskan sembilan orang.
Adapun di urutan ketiga, konflik antara Hamas dan Israel yang sudah berlangsung lebih dari 100 hari sejak 7 Oktober 2023, telah meluas ke wilayah lain di Timur Tengah.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI / TKI) di Hong Kong membenarkan jalannya proses pemungutan suara pemilu 2024 untuk wilayah Hong Kong berjalan semrawut. Pasalnya, di KJRI hanya tersedia empat TPS dan banyak PMI yang tidak menerima surat suara dari KJRI Hong Kong lantaran salah alamat.
Surati, PMI perempuan di Hong Kong, pada Jumat, 19 Januari 2024, menjelaskan ada lebih dari 162 ribu daftar pemilih tetap (DPT) di Hong Kong yang memberikan hak suara mereka lewat pos. Sebab Beijing tidak memberikan izin penyelenggaraan pemilu Indonesia 2024 ‘di luar’ wilayah Indonesia, yang artinya hanya boleh dilakukan di area KJRI saja.
Baca berita selengkapnya di sini
2. Pakistan Mengamuk! Balas Serang Iran hingga Sebabkan 9 Orang Tewas
Pakistan melancarkan serangan balasan terhadap Iran dengan menargetkan militan separatis pada Kamis, 18 Januari 2024. Serangan ini adalah pembalasan yang dilakukan terhadap Teheran setelah pihaknya menyatakan menyerang pangkalan di wilayah Pakistan.
Media Iran mengatakan beberapa rudal menghantam sebuah desa di provinsi Sistan-Baluchestan yang berbatasan dengan Pakistan. Akibatnya sembilan orang tewas, termasuk empat anak-anak.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Kronologi Perang Hamas-Israel Menyebar sampai Jauh, dari Yaman hingga Pakistan
Konflik antara Hamas dan Israel yang sudah berlangsung lebih dari 100 hari sejak 7 Oktober 2023, telah meluas ke wilayah lain di Timur Tengah. Bahkan Amerika Serikat dan Inggris sudah terlibat langsung, meski tidak di Gaza.
Rentetan perang ini diawali oleh solidaritas milisi Hizbullah di Lebanon selatan, yang sama-sama proksi Iran dengan Hamas, lalu Houthi, dan akhirnya Iran, serta AS dan Inggris.
Baca berita selengkapnya di sini
SUCI SEKARWATI | REUTERS