TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Jumat meminta negara-negara yang melindungi kapal mereka dari serangan Houthi di Laut Merah untuk mematuhi hukum internasional, setelah serangan Amerika Serikat-Inggris terhadap kelompok pemberontak Yaman itu.
“Sekretaris Jenderal menyerukan kepada semua negara anggota yang membela kapal mereka dari serangan untuk melakukannya sesuai dengan hukum internasional, sebagaimana diatur dalam Resolusi (2722),” kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric kepada wartawan.
“Sekretaris Jenderal lebih lanjut menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk tidak memperburuk situasi demi kepentingan perdamaian dan stabilitas di Laut Merah dan kawasan yang lebih luas,” katanya.
Pernyataannya disampaikan beberapa setelah AS dan Inggris, dengan dukungan Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda, melakukan serangan terhadap sasaran militer di wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Pada Sabtu 13 Januari 2024, militer AS kembali menggepur sejumlah lokasi Houthi di Yaman. Dilaporkan bandara internasional Sanaa turut menjadi lokasi pengeboman.
Guterres mencatat bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB 2722, yang mengutuk dan menuntut penghentian segera serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, “harus dihormati sepenuhnya,” kata Dujarric.
Ia menambahkan bahwa serangan terhadap pelayaran internasional di wilayah Laut Merah “tidak boleh dilakukan dan tidak dapat diterima."
“Sekretaris Jenderal menekankan perlunya menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi di Yaman sendiri. Ia menyerukan setiap upaya dilakukan untuk memastikan bahwa Yaman mengupayakan jalan menuju perdamaian dan bahwa upaya yang dilakukan sejauh ini untuk mengakhiri konflik di Yaman adalah hal yang sangat penting,” tegasnya.
Houthi menegaskan pihaknya menyerang kapal berbendera Israel atau yang menuju Israel sebagai balasan atas genosida di Gaza.
Houthi telah melancarkan 27 serangan di Laut Merah sejak 19 November, kata militer AS pada Kamis.
Sebagai balasannya, militer Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan rudal yang menyasar kelompok Houti Yaman pada Jumat pagi.
Serangan sebanyak 73 kali itu menyasar sejumlah lokasi kelompok Houti di beberapa kota di Yaman. Gempuran itu merupakan balasan atas serangan-serangan Houti terhadap kapal-kapal dagang, yang dianggap memiliki keterkaitan dengan Israel, di Laut Merah.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Jumat bahwa ia memerintahkan serangan tersebut “sebagai tanggapan langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah.”
Pilihan Editor: BREAKING NEWS: Militer AS Kembali Gempur Houthi di Yaman
ARAB NEWS