TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Timur Tengah untuk menyelesaikan konflik Hamas-Israel ditanggapi skeptis oleh masyarakat Gaza.
Tekanan Amerika Serikat agar Israel mengurangi serangan membabi buta, ditanggapi angin lalu saja oleh Israel.
Meskipun Israel telah menyatakan secara terbuka sejak Tahun Baru bahwa mereka mengurangi perang, warga Gaza mengatakan mereka tidak melihat adanya penghentian sampai Rabu, 10 Januari 2024.
Hampir seluruh penduduk telah diusir dari rumah mereka setidaknya satu kali, banyak di antara mereka yang mengungsi beberapa kali seiring dengan kemajuan pasukan Israel.
Di Rafah, di tepi selatan daerah kantong tersebut, para kerabat menangis melihat jenazah 15 anggota keluarga Nofal yang dibaringkan di kamar mayat rumah sakit setelah rumah mereka dihancurkan oleh serangan udara Israel semalam.
Sebagian besar kafan putih itu berukuran kecil, dengan anak-anak di dalamnya.
Um Ahmed, ibu lima anak dari Kota Gaza yang sekarang berlindung di tenda di Rafah, mengatakan warga Gaza berharap kunjungan Blinken berarti mereka diizinkan kembali ke rumah mereka.
“Ibarat kata-kata yang ditulis dengan mentega, segera hilang seiring terbitnya matahari. Itu kata-kata Blinken, palsu,” ujarnya.
Serangan Israel di Gaza selatan dan tengah meningkat pada hari Rabu, meskipun ada janji dari Israel bahwa mereka akan menarik sejumlah pasukan dan beralih ke kampanye yang lebih bertarget, dan ada permintaan dari Amerika Serikat untuk mengurangi korban sipil.
Israel mengatakan pekan ini bahwa mereka berencana untuk mulai menarik pasukan, setidaknya dari bagian utara Gaza, setelah berminggu-minggu tekanan AS untuk mengurangi operasinya dan beralih ke apa yang menurut Washington seharusnya menjadi serangan lebih tepat sasaran.
Namun pertempuran tampaknya tetap intens, terutama di wilayah selatan dan tengah tempat pasukan Israel melancarkan serangan darat bulan lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia WHO membatalkan rencana misi bantuan medis ke Gaza karena masalah keamanan, pembatalan keenam dalam dua minggu.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan empat stafnya tewas ketika ambulans mereka terkena serangan Israel di jalan utama dekat Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah. Dua penumpang ambulans terluka dan kemudian meninggal.
Israel telah membunuh lebih dari 23.000 warga Palestina di Gaza sejak meluncurkan kampanyenya untuk memberantas kelompok militan Hamas yang menguasai wilayah tersebut, setelah pejuang Hamas membunuh 1.200 warga Israel dan menyandera 240 orang dalam aksi pada 7 Oktober 2023.
Otoritas kesehatan Gaza memperkirakan sekitar 40% dari korban tewas berusia di bawah 18 tahun.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dalam perjalanan keempatnya ke wilayah tersebut sejak perang dimulai, pergi ke Ramallah pada hari Rabu dan bertemu dengan para pemimpin Palestina, termasuk Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas, di Tepi Barat yang diduduki Israel.
REUTERS
Pilihan Editor Kisah Terowongan di Bawah Sinagog New York City