TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Dunia pada Senin 8 Januari 2024 diawali oleh kabar Mesir mengeluarkan miliaran dolar untuk membangun ibu kota baru yang mewah di gurun pasir 45 km timur Kairo.
Sementara di urutan kedua, kasus pembunuhan terhadap Mayawati Bracken atau Maya Bracken yang diduga warga negara Indonesia atau WNI di Inggris, masih menjadi misteri.
Adapun di urutan ketiga, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan bahwa Washington menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat yang diduduki Israel.
Berikut Top 3 Dunia selengkapnya.
1. Ibu Kota Baru Mesir: Berjarak 45 Km dari Kairo, di Tengah Padang Pasir dan Menuai Kritik
Mesir mengeluarkan miliaran dolar untuk membangun ibu kota baru yang mewah di gurun pasir 45 km timur Kairo, kata kepala perusahaan yang mengawasi proyek tersebut.
Kota ini adalah yang terbesar dari serangkaian mega proyek yang menurut Presiden Abdel Fattah el-Sisi diperlukan untuk pembangunan ekonomi dan mengakomodasi pertumbuhan populasi sebesar 105 juta jiwa, namun para kritikus mengatakan hal tersebut mengalihkan sumber daya dan meningkatkan beban utang Mesir.
Baca berita selengkapnya di sini
2. 5 Fakta Pembunuhan Maya Bracken, Diduga WNI yang Tinggal di Inggris
Kasus pembunuhan terhadap Mayawati Bracken atau Maya Bracken yang diduga warga negara Indonesia atau WNI di Inggris, masih menjadi misteri. Menurut Kemennterian Luar Negeri RI, pihak Kedutaan Besar Indonesia di London sedang berkoordinasi dengan polisi setempat untuk menyelidiki pembunuhan terhadap Maya Bracken ini.
Media Daily Mail melaporkan bahwa Maya Bracken tewas akibat luka tusuk di mobil pada Kamis, 4 Januari 2024 di Pangbourne, Berkshire, Inggris.
Baca berita selengkapnya di sini
3. Menlu AS: Warga Palestina Tak Boleh Tinggalkan Gaza
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu Raja Yordania Abdullah pada Minggu, 7 Januari 2024. Dalam pertemuan itu, Blinken menegaskan bahwa Washington menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza atau Tepi Barat yang diduduki Israel. Ia berharap dapat memulai pembicaraan tentang masa depan Gaza.
Raja Abdullah telah menyampaikan kekhawatiran Yordania mengenai pengungsian dalam pertemuan tersebut. Di sisi lain, Israel terus melanjutkan agresi militer di Gaza yang telah mengubah wilayah ini menjadi puing-puing. Sekitar 2,3 juta penduduk Gaza berada di ambang kelaparan.
Baca berita selengkapnya di sini
REUTERS | DAILY MAIL