Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada lima perusahaan bidang industri pertahanan sebagai balasan atas tindakan salah Amerika Serikat. Keputusan Cina ini buntut terhadap langkah Washington melanjutkan penjualan senjata baru ke Taiwan serta secara unilateral menjatuhkan sanksi pada para pengusaha Cina.
Pengumuman Kementerian Luar Negeri Cina itu disampaikan setelah Washington menyetujui penjualan senjata sebesar USD 300 juta ke Taipe pada akhir bulan lalu. Penjualan senjata itu dilakukan menjelang diselenggarakannya pemilu Taiwan pada 13 Januari 2024. Dalam pemilu Taiwan, Wakil Presiden Taiwan Lai Ching-te dati Partai Demokratik Progresif telah menjadi sosok yang paling dijagokan berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru.
Sebelumnya pada awal 2023, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengizinkan transfer militer langsung sbesar USD 80 juta ke Taiwan di bahwa sebuah program yang niasanya digunakan untuk negara-negara berdaulat.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasi pada Minggu, 7 Januari 2023, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada sejumlah perusahaan Cina dan beberapa individu warga negara Cina dengan sejumlah alasan palsu yang bisa merugikan kedaulatan Cina dan kepentingan keamanannya yang bisa merusak perdamaian serta stabilitas di penjuru Selat Taiwan.
“Cina sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini dan telah melakukan demarkasi dengan serius ke Amerika Serikat,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang terdampak sanksi-sanksi adalah BAE System Land and Armament, Alliant Techsystems Operation, AeroVironment, ViaSat, dan Data Link. Di antara sanksi yang diberlakukan adalah membekukan aset-aset perusahaan dan melarang organisasi-organisasi asal Cina serta warga negara Cina bekerja untuk mereka.
Beijing mendesak Amerika Serikat agar mematuhi prinsip satu Cina dan menahan diri dari mensuplai senjata-senjata ke Taipe. Bukan hanya itu, Cina mengancam akan ada sebuah tindakan keras jika Washington terus-menerus menjatuhkan sanksi unilateral yang ilegal.
Sumber : RT.com
Pilihan Editor: FX Hadi Rudyatmo Tanggapi Kemungkinan Jokowi Absen di HUT PDIP