TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk dua pengeboman di kota Kerman, Iran. Ia menyebut aksi ledakan di Iran tersebut sebagai serangan teroris dan menyampaikan belasungkawa kepada pemimpin Iran pada Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut pernyataan Kremlin, Putin telah mengirim pesan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Ebrahim Raisi. Ia menyampaikan simpati mendalamnya atas dampak tragis serangan teroris di kota Kerman.
“Pembunuhan warga sipil yang mengunjungi pemakaman sangat mengejutkan karena kekejaman dan sinismenya,” kata Putin.
Rusia mengutuk keras terorisme dalam segala bentuk dan menegaskan kembali komitmennya untuk memerangi terorisme tanpa kompromi, ujar Putin dalam pernyataannya.
Pada Rabu, dua ledakan terjadi di dekat lokasi pemakaman jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh di Iran. Dua ledakan itu menyebabkan 103 orang tewas dan melukai lebih dari 170 lainnya, menurut kantor berita resmi IRNA dan kantor berita semi-resmi Fars.
Ledakan terjadi saat upacara digelar untuk memperingati pembunuhan komandan tertinggi Iran itu pada 2020. Ada dua ledakan di lokasi di kota Kerman tempat mantan komandan Korps Garda Revolusi Islam Qasem Soleimani dimakamkan, menurut laporan media pemerintah. Ratusan orang dilaporkan berkumpul di lokasi tersebut.
“Ledakan itu disebabkan oleh serangan teroris,” ujar media pemerintah mengutip seorang pejabat lokal di provinsi Kerman.
Seorang pejabat Iran menggambarkan ledakan itu sebagai serangan teroris. Media pemerintah tak menjelaskan lebih lanjut siapa dalang di balik ledakan tersebut.
“Tim tanggap cepat kami sedang mengevakuasi korban cedera, namun ada gelombang massa yang memblokir jalan,” kata Reza Fallah, kepala Bulan Sabit Merah provinsi Kerman kepada TV pemerintah.
Soleimani, yang pernah menjadi jenderal militer tertinggi Iran, dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS saat berkunjung ke Irak pada 2020. Dia hendak bertemu Perdana Menteri saat itu Adil Abdul-Mahdi.
XINHUA | REUTERS
Pilihan editor: Cina Protes Myanmar setelah Peluru Nyasar Lukai Lima Warganya