TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh 379 penumpang dan awak pesawat Japan Airlines secara ajaib lolos dari kebakaran menyusul tabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bandara Haneda, Tokyo pada Selasa, 2 Januari 2023. Namun lima dari enam awak penjaga pantai tewas dalam tabrakan pesawat itu.
Penjaga Pantai Jepang mengatakan tabrakan itu melibatkan salah satu pesawatnya yang sedang menuju ke bandara Niigata di pantai barat Jepang untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang terjebak dalam gempa bumi dahsyat yang melanda pada Hari Tahun Baru, menewaskan sedikitnya 48 orang.
“Saya merasakan ledakan seperti kami menabrak sesuatu dan tersentak ke atas saat kami mendarat,” kata seorang penumpang penerbangan Japan Airlines kepada kantor berita Kyodo. "Saya melihat percikan api di luar jendela dan kabin dipenuhi gas dan asap."
Tayangan langsung di stasiun penyiaran publik NHK menunjukkan pesawat Japan Airlines (JAL) Airbus A350 terbakar saat tergelincir di landasan sesaat sebelum pukul 18.00 (16.00 WIB).
Api kemudian dapat dipadamkan berkat upaya keras dari kru penyelamat untuk mengendalikan api. Namun sebelumnya seluruh 367 penumpang dan 12 awak dievakuasi.
Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito membenarkan lima awak pesawat penjaga pantai tewas. Kapten pesawat jenis patroli maritim Dash-8 buatan Bombardier, terluka.
Penyiar NHK, mengutip Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, mengatakan sedikitnya 17 orang yang dievakuasi dari pesawat penumpang terluka.
Tak lama setelah tabrakan, pengawas lalu lintas udara mengatakan kepada pilot: “Bandara ditutup, bandara Haneda ditutup,” menurut rekaman di liveatc.net.
Rekaman dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan para penumpang berteriak di dalam kabin yang dipenuhi asap dan berlari melintasi aspal setelah keluar dengan perosotan evakuasi.
Juru bicara Japan Airlines mengatakan pesawatnya berangkat dari bandara New Chitose di pegunungan utara pulau Hokkaido.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menginstruksikan lembaga-lembaga terkait berkoordinasi untuk menilai kerusakan dengan cepat dan memberikan informasi kepada publik, menurut kantornya.
Menteri Transportasi Saito mengatakan penyebab kecelakaan itu belum jelas dan Dewan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB), polisi, dan departemen lain akan terus menyelidikinya. Tabrakan terjadi sesaat setelah mendarat.
“Kementerian Perhubungan akan berupaya untuk melanjutkan pengoperasian bandara Haneda sesegera mungkin,” kata Saito.
Haneda adalah salah satu dari dua bandara utama yang melayani ibu kota Jepang. Saingan JAL, maskapai penerbangan Jepang, ANA mengatakan pihaknya telah membatalkan 112 penerbangan domestik yang berangkat dan mendarat di Haneda selama sisa hari Selasa karena penutupan landasan pacu.
Kaoru Ishii, seorang ibu yang sedang menunggu di luar gerbang kedatangan putri dan pacarnya yang berusia 29 tahun, mengatakan bahwa awalnya dia mengira penerbangan tersebut ditunda hingga putrinya menelepon.
“Dia bilang pesawatnya terbakar dan dia keluar melalui perosotan,” kata Ishii. "Saya sangat lega karena dia baik-baik saja."
REUTERS
Pilihan Editor 10 Ribu Pasien Kanker di Gaza Tak Memiliki Akses Obat-obatan