Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kremlin Sebut Pihaknya Pegang Daftar Aset Barat yang akan Dirampas jika G7 Sita Aset Rusia

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Dmitry Peskov. REUTERS
Dmitry Peskov. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memperingatkan negara-negara Barat bahwa mereka memiliki daftar aset Amerika, Eropa, dan lainnya yang akan disita jika para pemimpin Grup Tujuh (G7) memutuskan untuk menyita aset mereka. Aset Kremlin berupa cadangan bank sentral Rusia sebesar AS$300 miliar (Rp4,6 kuadriliun) sekarang sedang dibekukan.

G7 sebagai negara-negara industri besar akan membahas teori hukum baru yang memungkinkan penyitaan aset-aset Rusia yang dibekukan ketika mereka mengadakan pertemuan pada Februari 2024. Hal tersebut diungkapkan oleh dua sumber yang mengetahui rencana tersebut dan seorang pejabat Inggris kepada kantor berita Reuters pada Kamis, 28 Desember 2023.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tindakan Barat seperti itu sama saja dengan “pencurian”, melanggar hukum internasional, dan melemahkan mata uang cadangan, sistem keuangan global, dan perekonomian dunia.

“Ini akan menjadi pukulan besar terhadap parameter utama perekonomian internasional, ini akan melemahkan perekonomian internasional,” kata Peskov kepada wartawan.

“Ini akan melemahkan kepercayaan negara-negara lain terhadap Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai penjamin ekonomi. Oleh karena itu, tindakan seperti itu mempunyai konsekuensi yang sangat, sangat serius.”

Ketika ditanya apakah ada daftar spesifik aset-aset Barat yang dapat disita Rusia sebagai balasan, Peskov hanya mengatakan, “Ya, ada,” tanpa memerinci aset spesifik apa saja yang ada dalam daftar tersebut.

Bank sentral Rusia pun belum merinci secara pasti aset mana saja yang telah dibekukan, tetapi sebagian besar obligasi dan deposito adalah dalam mata uang euro, dan sebagian dalam dolar AS serta pound Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, Rusia pernah mengatakan ada kemungkinan penurunan tingkat atau bahkan pemutusan hubungan diplomatik antara Kremlin dan Washington. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pemicunya beragam, “bisa berupa penyitaan aset, eskalasi militer lebih lanjut, dan banyak hal lainnya”.

“Saya tidak akan membahas perkiraan negatif di sini,” katanya dalam sebuah wawancara dengan RTVI pada Jumat, 22 Desember 2023, seraya menambahkan bahwa Moskow “siap untuk skenario apa pun”.

Dia mengatakan kedua negara memang sedang mengalami krisis akut dalam hubungan bilateral di tingkat “yang belum pernah kita lihat sebelumnya”. Oleh karena itu, dia menilai Kementerian Luar Negeri Rusia dan lembaga pemerintah lainnya perlu secara hati-hati mengambil langkah selanjutnya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, sesuai dengan arahan kepemimpinan.

REUTERS | TASS

Pilihan Editor: Netanyahu Batalkan Sidang Kabinet soal Rencana Pascaperang Gaza

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

3 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran

16 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS
Joe Biden Membela Israel, Janjikan G7 akan Bertindak terhadap Serangan Iran

Joe Biden mengecam serangan Iran terhadap Israel dan menjanjikan dukungan G7 bagi sekutunya.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

36 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.


Rusia Tepis Kecaman Dunia atas Kemenangan Putin dalam Pemilu

43 hari lalu

Ella Pamfilova, Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia duduk saat hasil awal pemilihan presiden ditampilkan di layar, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Tepis Kecaman Dunia atas Kemenangan Putin dalam Pemilu

Membela kemenangan Putin, Kremlin mengatakan tingkat dukungan rakyat merupakan kemenangan mutlak bagi seorang kandidat.


Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

57 hari lalu

Dmitry Peskov. REUTERS
Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman


Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Navalny Meski Diperingatkan Kremlin

1 Maret 2024

Sebuah mobil jenazah, yang dilaporkan mengangkut peti mati berisi jenazah politisi oposisi Rusia Alexei Navalny, diparkir di luar gereja Soothe My Sorrows sebelum upacara pemakaman dan upacara perpisahan di Moskow, Rusia, 1 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Ribuan Orang Hadiri Pemakaman Navalny Meski Diperingatkan Kremlin

Lebih dari 1.000 orang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada politisi oposisi Rusia Alexei Navalny


Kremlin Ancam NATO Jika Kirim Pasukan ke Ukraina: Rusia Siap Perang

28 Februari 2024

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengunjungi pameran yang menampilkan kendaraan militer Rusia yang hancur di Kyiv tengah, Ukraina 20 April 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Kremlin Ancam NATO Jika Kirim Pasukan ke Ukraina: Rusia Siap Perang

Kremlin mengatakan perang NATO dan Rusia tak terbendung jika negara-negara Eropa mengirimkan pasukan ke Ukraina.


Macron Isyaratkan Kemungkinan Kirim Pasukan ke Ukraina, Pemimpin Eropa Lain Tak Sepakat

28 Februari 2024

Presiden Prancis Emmanuel Macron. LUDOVIC MARIN/Pool via REUTERS
Macron Isyaratkan Kemungkinan Kirim Pasukan ke Ukraina, Pemimpin Eropa Lain Tak Sepakat

Jerman, Inggris dan negara-negara Eropa lainnya, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk kirim pasukan darat ke Ukraina.


Pemimpin G7 Kecam Ekspor Rudal Balistik Korea Utara ke Rusia

26 Februari 2024

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, mengatakan Rusia menembakkan rudal balistik Korea Utara ke Ukraina dalam serangan besar-besaran pada 2 Januari lalu. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemimpin G7 Kecam Ekspor Rudal Balistik Korea Utara ke Rusia

Para pemimpin G7 mengecam keras transaksi senjata antara Korea Utara dan Rusia saat mereka memperingati dua tahun invasi ke Ukraina


Biden Sebut Putin 'Bajingan Gila', Ini Respons Kremlin

23 Februari 2024

Presiden AS Joe Biden berjabat tangan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan bilateral AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. REUTERS/Denis Balibouse/Pool
Biden Sebut Putin 'Bajingan Gila', Ini Respons Kremlin

Saat penggalangan dana kampanye di San Francisco, presiden AS Joe Biden menyebut timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin, sebagai 'bajingan gila'.