TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbeda dengan Adolf Hitler. Ia menyamakan serangan Israel di Gaza dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi.
Turki, anggota NATO, yang mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat Israel di Gaza. Turki menyebut Israel sebagai negara teror dan mengatakan para pemimpinnya harus diadili di pengadilan internasional.
Erdogan mempertajam pernyataannya itu. Ia mengatakan bahwa Turki akan menyambut baik para akademisi dan ilmuwan yang menghadapi penganiayaan karena pandangan mereka mengenai konflik di Gaza. Ia menambahkan bahwa negara-negara Barat yang mendukung Israel terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai kejahatan perang.
"Mereka biasa berbicara buruk tentang Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini kurang dari apa yang dilakukan Hitler? Sebenarnya tidak," kata Erdogan.
"Dia lebih kaya dari Hitler, dia mendapat dukungan dari Barat. Segala macam dukungan datang dari Amerika Serikat. Dan apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan itu? Mereka membunuh lebih dari 20.000 warga Gaza," ujarnya. Belum ada komentar dari Israel.
Meskipun mendapat kritik, Turki tetap mempertahankan hubungan komersial dengan Israel. Hal ini mendapat reaksi keras dari partai oposisi dan Iran.
Ankara mengatakan perdagangan dengan Israel telah menurun tajam sejak 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina Hamas melancarkan serangan mematikan lintas batas. Serangan itu memicu pembalasan dari Israel yang menyebabkan korban tewas mencapai puluhan ribu orang.
REUTERS
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Reaksi Iran atas Tewasnya Mousavi, Hamas Tidak Mau Menyerah, dan Biaya Perang Israel