TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan petugas penyelamat Cina menghadapi tugas berat pada Rabu untuk menemukan dan mengevakuasi korban gempa yang mengguncang daerah terpencil di provinsi Gansu di barat laut Tiongkok lebih dari sehari yang lalu.
Mereka harus bekerja dalam suhu ekstrem di bahwa 0 derajat Celsius, setelah suhu malam turun jauh di bawah nol. Sementara jumlah korban tewas dalam gempa paling mematikan di Cina dalam sembilan tahun terakhir ini meningkat menjadi 131 orang.
Stasiun penyiaran negara CCTV mengatakan sedikitnya 113 orang tewas di provinsi barat laut Gansu dan 18 lainnya di negara tetangga Qinghai setelah gempa dangkal pada Senin malam merusak ribuan bangunan.
Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Cina sejak 2014, ketika lebih dari 600 orang tewas di provinsi barat daya Yunnan.
Daerah pedalaman bagian barat Cina sangat rentan aktivitas seismik yang sering terjadi. Gempa besar di provinsi Sichuan pada 2008 menyebabkan lebih dari 87.000 orang tewas atau hilang, termasuk 5.335 anak sekolah.
“Perawatan dan penyelamatan korban luka serta perbaikan infrastruktur darurat sedang berlangsung,” kata CCTV pada Rabu.
Tanggap darurat telah diaktifkan, dengan berbagai departemen mengirimkan ribuan personel ke zona bencana pegunungan untuk mencari korban selamat dan memukimkan kembali mereka.
Daerah yang dilanda gempa secara geografis merupakan zona transisi antara dua dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar antara 1.800 hingga 4.300 meter dengan topografi yang "sangat kompleks", kata CCTV.
Pemulihan dari gempa bumi yang terjadi pada Senin malam semakin terkendala oleh cuaca dingin yang melanda sebagian besar wilayah Cina sejak minggu lalu. Suhu di sekitar pusat gempa di Gansu turun menjadi sekitar minus 15 derajat Celcius pada Selasa malam saat tim penyelamat melanjutkan pekerjaan mereka.
Menurut media lokal yang mengutip para peneliti, orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan yang terkena suhu minus 10 derajat Celcius tanpa bantuan, berisiko terkena hipotermia dan hanya dapat bertahan hidup antara lima hingga 10 jam jika tidak terluka.
Kekhawatiran semakin meningkat bahwa para penyintas yang menunggu penyelamatan bisa terkena cuaca dingin yang parah, dengan suhu di pusat gempa di wilayah Jishishan, Gansu, diperkirakan turun hingga -17 derajat Celcius pada Rabu.
Survei Geologi AS mengatakan gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter pada Senin malam terjadi di kedalaman dangkal pada pukul 23.59 waktu setempat dengan pusat gempa sekitar 100 kilometer dari ibu kota provinsi Gansu, Lanzhou.
Lusinan gempa susulan yang lebih kecil terjadi setelahnya dan para pejabat memperingatkan bahwa gempa berkekuatan lebih dari 5,0 SR mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Wartawan melihat warga di kota terpencil Dahejia, dekat pusat gempa, berkerumun di sekitar api kecil di luar ruangan pada Selasa, takut untuk kembali ke tempat tinggal mereka yang rusak parah.
Ribuan petugas pemadam kebakaran dan personel penyelamat telah dikirim ke zona bencana dan media pemerintah mengatakan 2.500 tenda, 20.000 mantel dan 5.000 tempat tidur lipat telah dikirim ke Gansu.
Pilihan Editor: Taiwan Tawarkan Bantuan ke Cina setelah Gempa Mematikan Magnitudo 6,2
FRANCE24 | REUTERS