Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Selatan Minta Rusia Jatuhkan Sanksi ke Korea Utara atas Satelit Mata-mata

Reporter

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama pertemuan di Kosmodrom Vostochny di wilayah Amur timur jauh, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior Korea Selatan pada Selasa 12 Desember 2023 mendesak Rusia agar membantu menjatuhkan sanksi baru terhadap Korea Utara atas peluncuran satelit mata-matanya baru-baru ini. Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yung-ho juga meminta Moskow menegakkan larangan yang ada terhadap ekspor tenaga kerja negara terisolasi tersebut.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kim Yung-ho, yang bertanggung jawab atas hubungan antar-Korea, mengatakan peluncuran satelit bulan lalu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang penggunaan teknologi balistik oleh Korea Utara. “Namun Rusia sangat pasif dalam memberikan sanksi lebih lanjut kepada Pyongyang,” kata Kim.

Ada “tanda-tanda jelas” kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow, dan Seoul juga sedang menyelidiki apakah Rusia telah menerima lebih banyak pekerja Korea Utara yang bertentangan dengan resolusi PBB, kata Kim.

“Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan, Rusia mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan resolusi sanksinya dengan setia,” katanya pada konferensi pers.

Badan intelijen Korea Selatan mengatakan bulan lalu bahwa Korea Utara telah menerima bantuan Rusia untuk peluncuran satelit tersebut, yang merupakan upaya ketiga setelah dua kali gagal.

Menyusul kunjungan langka pemimpin Kim Jong Un ke Rusia pada September, Korea Utara telah mengirim ratusan pekerja konstruksi dan lainnya ke Timur Jauh Rusia untuk mendapatkan mata uang asing, surat kabar Korea Selatan Donga Ilbo melaporkan pada Selasa, mengutip pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya.

Menteri Kim juga mendesak Cina untuk memainkan peran yang lebih baik dalam memberikan sanksi kepada Korea Utara atas pengembangan senjatanya, dan mematuhi norma-norma internasional untuk tidak memulangkan secara paksa para pembelot Korea Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivis Korea Selatan mengatakan pekan lalu bahwa hingga 600 warga Korea Utara telah “menghilang” setelah dideportasi oleh Cina pada Oktober, yang mungkin merupakan repatriasi massal terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Kim juga mengatakan meningkatnya penampilan publik dan tingkat protokol Kim Ju Ae, putri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dapat bertujuan untuk meletakkan dasar bagi suksesi di masa depan.

Sejak debutnya pada November 2022, dia telah tampil di media pemerintah sebanyak 19 kali, sebagian besar menemani ayahnya di acara militer, katanya.

“Kemungkinan dia menjadi penerus tidak bisa dikesampingkan,” kata Kim. “Dengan menampilkannya ke publik lebih awal, mereka mungkin mencoba menunjukkan tekad mereka untuk suksesi generasi keempat.”

Pilihan Editor: Korea Utara Berhasil Luncurkan Satelit Mata-mata setelah Dua Kali Gagal, Dibantu Rusia?

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?


Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

6 jam lalu

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon (kanan) berdiskusi dengan delegasi wartawan Indonesia peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea di Seoul, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/Yashinta Difa.
Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner


Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

6 jam lalu

Beragam tipe motor listrik merek Yadea ditawarkan di showroom Jalan Magelang, Yogyakarta awal April 2023 ini.  FOTO: TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pabrik Sepeda Motor Listrik Yadea Teknologi Indonesia di Karawang Bakal Serap 3.000 Tenaga Kerja

Pabrik sepeda motor listrik PT Yadea Teknologi Indonesia mulai dibangun di Kawasan Industri Suryacipta Kabupaten Karawang, Jawa Barat.


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

7 jam lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.


Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

16 jam lalu

Ponsel Huawei Pura 70 Pro. Huawei
Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.


Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

17 jam lalu

Mantan pilot Korps Marinir A.S. Daniel Duggan, yang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena diduga melanggar undang-undang pengendalian senjata A.S. setelah ia melatih pilot Tiongkok, berpose untuk difoto dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.  Warwick Ponder/Handout melalui REUTERS
Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

17 jam lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.


Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

18 jam lalu

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan istrinya Kim Keon Hee berjalan saat upacara di Amsterdam, Belanda 12 Desember 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw/File Foto
Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee


Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

19 jam lalu

Para delegasi bereaksi terhadap hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina


Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

20 jam lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.