Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prancis Setop Danai Sekolah Muslim Terbesar karena Ajarkan Etika

image-gnews
Seorang wanita Muslim mengenakan gaya berpakaian abaya, berjalan di sebuah jalan di Nantes, Prancis, 29 Agustus 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Seorang wanita Muslim mengenakan gaya berpakaian abaya, berjalan di sebuah jalan di Nantes, Prancis, 29 Agustus 2023. REUTERS/Stephane Mahe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menyetop pendanaan untuk sekolah Muslim terbesar di wilayah Lille. Pendanaan dihentikan karena sekolah itu disebut mengajarkan materi yang dipertanyakan, kata seorang pejabat setempat pada Senin, 11 Desember 2023. 

Menurut sejumlah kelompok hak asasi manusia, penghentian dana itu merupakan tindakan keras yang lebih luas terhadap sekolah Muslim tersebut. Sekolah swasta Averroes, sekolah menengah Muslim pertama yang dibuka di daratan Perancis pada 2003 di kota utara Lille, memiliki lebih dari 800 siswa. Sekolah ini telah terikat kontrak dengan negara sejak 2008. Siswa mengikuti kurikulum reguler Perancis, dan juga ditawarkan kelas agama.

Namun dalam laporan bulan Oktober, kantor lokal kementerian dalam negeri mengatakan sekolah tersebut mengalami disfungsi administratif dan keuangan. Beberapa pengajaran dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai republik Prancis.

Kantor Kementerian Dalam Negeri setempat menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pemutusan kontrak tersebut. 

Banyak umat Islam merasa Prancis yang merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa, menjadi lebih bermusuhan terhadap mereka. Kebencian terhadap Muslim meningkat terutama setelah Prancis mengalami serangkaian serangan jihadis yang mematikan pada tahun 2015.

Pada bulan September, menteri pendidikan melarang abaya, jubah longgar dan panjang yang dikenakan oleh sebagian perempuan Muslim, di sekolah-sekolah umum. Tahun lalu, perintah deportasi diberikan kepada seorang imam dari daerah yang sama di Perancis utara.

Kepala sekolah Averroes Eric Dufour mengatakan dia belum menerima pemberitahuan dari kantor kementerian dalam negeri setempat. Sekolah tersebut bermaksud untuk menantang keputusan tersebut di pengadilan administratif.

“Dalam hal nilai-nilai republik, kami melakukan lebih dari sekolah lain,” kata Dufour kepada Reuters pekan lalu di Lille, setelah dia dipanggil ke rapat komite pendidikan pada akhir November. 

Laporan inspeksi kementerian pendidikan pada 2020 mengatakan bahwa tidak ada hasil observasi yang memungkinkan berpikir bahwa praktik pengajaran tidak menghormati nilai-nilai republik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian tidak segera membalas permintaan komentar.

Kepala Sekolah Dufour mengatakan bahwa tanpa pendanaan publik, sekolah tidak akan mampu memenuhi kebutuhan anggarannya. “Kami harus melipatgandakan biaya hidup setiap keluarga, dan itu tidak mungkin dilakukan,” katanya.

Mohamed Daoudi mengatakan alasan utama dia memilih Averroes untuk putranya yang berusia 12 tahun adalah hasil yang sangat baik. Dia dan orang tua lainnya merasa keputusan kantor kementerian dalam negeri setempat adalah sebuah ketidakadilan.

“Ini benar-benar perburuan penyihir,” kata Daoudi. “Ini adalah ketidakadilan yang digandakan dengan penghinaan.”

Daoudi, seorang direktur proyek di industri teknologi, mengatakan dia telah tinggal di luar negeri selama 15 tahun dan siap untuk pergi lagi jika sekolahnya ditutup. “Saya lebih suka memasukkan anak-anak saya ke sekolah umum di Kanada,” katanya.

Dia menambahkan bahwa dia merasa hal itu merupakan bagian dari tindakan keras yang lebih luas terhadap minoritas Muslim di Prancis. “Kami melakukan segalanya sesuai aturan, dan kami masih direcoki.”

REUTERS 

Pilihan editor: Indonesia Minta Negara-Negara Pihak Konvensi Pengungsi Tanggung Jawab atas Situasi Rohingya

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

2 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

6 hari lalu

Ayana Moon merayakan Idul Fitri bersama adiknya, Aydin Moon yang belum lama menjadi mualaf. Foto IG @aydinmoon.
7 Influencer Mualaf Terkenal dari Korea

Kiprah sejumlah influencer mualaf ikut mewarnai penyebaran Islam di Korea


Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

6 hari lalu

Korea Siap Menerima Wisatawan Muslim
Kisah Masuknya Islam ke Korea Sebelum Diwarnai Daud Kim dan Influencer Mualaf Lainnya

Jauh sebelum viralnya infuencer Mualaf seperti Daud Kim, Islam masuk ke Korea sejak tahun 1950-an.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

6 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

7 hari lalu

Gilbert Lumoindong. Instagram
Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

12 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Sebut Serangan ke Israel sebagai Pertahanan Diri yang Sah, Ini Profil Presiden Iran Ebrahim Raisi

Y.M. Seyyed Ebrahim Raisi atau lebih dikenal sebagai Ebrahim Raisi merupakan seorang politikus konservatif dan prinsipil Iran serta ahli hukum Islam.


Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

13 hari lalu

Pelaku penusukan Joel Cauchi. Istimewa
Simpang Siur Identitas Penyerang Australia, Sempat Dikira Ekstremis Yahudi dan Islam

Berbagai akun X dengan banyak pengikut menuduh pelaku penusukan di Australia sebagai ekstremis Islam atau Yahudi


Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

18 hari lalu

Warga berebut gunungan kupat (ketupat) berisi uang saat tradisi Grebeg Kupat di Dawung, Banjarnegoro, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 26 April 2023. Tradisi Grebeg Kupat rutin digelar warga setempat sebagai ungkapan sukacita dan ajang silaturahmi dalam merayakan Lebaran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Sejarah dan Filosofi Ketupat, Makanan yang Identik dengan Lebaran

Ketupat memiliki sejarah yang panjang selain identik dengan hari raya Idul Fitri atau Lebaran.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

20 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.