TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria melakukan penembakan massal di dua lokasi di kota wisata Sion, sebuah kota berpenduduk sekitar 35.000 orang di barat daya Swiss, Senin, 11 Desember 2023, menyebabkan dua orang tewas dan seorang terluka.
Polisi Swiss masih mencari pelaku penembakan yang sudah diketahui identitasnya
“Berdasarkan temuan awal, pelaku mengenal korbannya,” kata polisi, seraya menambahkan bahwa motif penembakan masih belum diketahui.
Surat kabar regional Le Nouvelliste, yang tidak menyebutkan nama sumbernya, melaporkan bahwa tembakan terjadi di lokasi perusahaan cat dan di lokasi lain.
Surat kabar itu mengatakan bahwa Sion dikepung oleh polisi tetapi pasukan setempat tidak mengatakan berapa banyak petugas yang terlibat dalam penggeledahan tersebut.
Polisi menggambarkan individu berusia 36 tahun tersebut sebagai orang yang "berbahaya" dan mendesak masyarakat untuk tidak mendekati atau menghadapinya.
Swiss, negara berpenduduk sekitar 9 juta jiwa, memiliki tingkat kepemilikan senjata yang tinggi. Small Arms Survey, sebuah organisasi berbasis di Swiss yang memantau tren global dalam kekerasan bersenjata, memperkirakan jumlah senjata api yang dimiliki warga sipil mencapai 2,3 juta.
Negara Eropa tengah ini terakhir kali mengalami penembakan massal pada tahun 2001, ketika seorang pria menyerbu gedung parlemen lokal di Zug dan melepaskan tembakan, menewaskan 14 orang sebelum menembak dirinya sendiri.
REUTERS
Pilihan Editor Hamas Ancam Bunuh Sandera Israel Jika Tuntutan Tak Dipenuhi