TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak Hamas untuk meletakkan senjata. Dia mengatakan bahwa akhir kelompok Palestina sudah dekat, ketika perang di Jalur Gaza berkecamuk lebih dari dua bulan setelah dimulainya.
“Perang masih berlangsung namun ini adalah awal dari berakhirnya Hamas. Saya katakan kepada teroris Hamas bahwa ini sudah berakhir. Jangan mati demi (Yahya) Sinwar. Menyerahlah sekarang,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. Netanyahu mengacu pada pemimpin Hamas di Jalur Gaza.
“Dalam beberapa hari terakhir, puluhan teroris Hamas telah menyerah kepada pasukan kami,” kata Netanyahu.
Namun militer belum merilis bukti penyerahan militan. Hamas menolak klaim tersebut.
Hampir sebulan yang lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hamas telah kehilangan kendali atas Gaza. Hamas memicu konflik tersebut dengan serangan paling mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut data Israel. Sebanyak 240 sandera telah kembali ke Gaza.
Israel merespons dengan serangan militer tanpa henti yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza dan menewaskan sedikitnya 17.997 orang. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Tank-tank Israel terus merangsek ke dalam kota Khan Younis pada Senin, 11 Desember 2023. Mereka menghadapi perlawanan di tengah pertempuran sengit dalam perang yang kini telah memasuki bulan ketiga.
Khan Younis adalah kota utama di Jalur Gaza selatan dengan populasi sekitar 626.000 jiwa termasuk orang-orang yang mengungsi akibat pemboman Israel di utara. Pertempuran terjadi ketika Israel memfokuskan kembali upaya perangnya ke selatan.
REUTERS | AL ARABIYA
Pilihan editor: Iran Luncurkan Drone Pengangkut Rudal Udara-ke-Udara, Israel Ketar Ketir