Desakan terhadap Kelompok HAM
Hamas menganggap pasukan Israel bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan orang-orang yang ditahan, tambah Reshiq.
“Dan kami mendesak organisasi hak asasi manusia untuk segera melakukan intervensi untuk mengungkap kejahatan keji terhadap warga sipil tak berdosa yang berlindung di sebuah sekolah, yang telah berubah menjadi tempat perlindungan karena agresi dan pembantaian Zionis, dan untuk memberikan tekanan dengan segala cara untuk menjamin pembebasan mereka.”
Outlet berita berbahasa Arab yang berbasis di London, Al-Araby Al-Jadeed, mengatakan salah satu pria yang ditahan adalah koresponden mereka, Diaa Kahlout. “Al-Araby Al-Jadeed mengutuk keras penangkapan yang memalukan terhadap rekan Diaa Al-Kahlout dan warga sipil lainnya,” demikian pernyataan surat kabar tersebut, mendesak komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia untuk mengecam penangkapan jurnalis.
Komite Perlindungan Jurnalis juga menyerukan pembebasannya.
Beberapa warga Palestina mengidentifikasi tempat di mana orang-orang tersebut ditangkap adalah kota Beit Lahia di timur laut, sebuah wilayah yang telah diperingatkan Israel untuk ditinggalkan oleh warga sipil dan telah dikepung serta dikepung oleh tank-tank Israel selama berminggu-minggu.
Hani Almadhoun, seorang warga Amerika Palestina yang tinggal di Virginia, mengatakan dia melihat kerabatnya dalam satu gambar dan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka adalah “warga sipil tidak bersalah yang tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau faksi lainnya”.
“Kami sangat menekankan pentingnya memperlakukan semua orang yang ditahan secara manusiawi dan bermartabat, sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” kata Jessica Moussan, Penasihat Hubungan Media ICRC untuk Timur Tengah, dalam sebuah pernyataan.
Husam Zomlot, kepala Misi Palestina di London, mengatakan di platform X bahwa gambar-gambar tersebut mengingatkan kita pada “beberapa bagian paling gelap dalam sejarah umat manusia.”
Politisi terkemuka Palestina Hanan Ashrawi mengatakan di X bahwa insiden tersebut adalah "upaya terang-terangan untuk mempermalukan dan merendahkan laki-laki Palestina, diculik dari rumah keluarga mereka, ditelanjangi & ditampilkan seperti piala perang".
REUTERS
Pilihan Editor: Boikot Global dan Mogok Kerja, Starbucks Kehilangan Rp 15,5 Triliun dalam Nilai Pasar