TEMPO.CO, Jakarta - Israel menghadapi seruan AS untuk menghindari kerugian lebih lanjut terhadap warga sipil Palestina dalam perangnya melawan pejuang Hamas di Gaza, karena pihak-pihak yang bertikai pada Minggu tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak menuju menghidupkan kembali gencatan senjata mereka yang gagal.
Ketika pasukan Israel menggempur daerah kantong tersebut setelah gagalnya gencatan senjata, Wakil Presiden Kamala Harris mengatakan terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah terbunuh di Gaza, dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menganggap “tanggung jawab moral” bagi Israel untuk melindungi warga sipil.
Pernyataan para pejabat senior Amerika pada Sabtu, 2 Desember 2023, memperkuat tekanan dari Washington agar Israel lebih berhati-hati ketika negara itu mengalihkan fokus serangan militernya lebih jauh ke selatan di Jalur Gaza yang terkepung.
Dengan pertempuran baru yang memasuki hari ketiga, warga khawatir pengeboman udara dan artileri hanyalah awal dari operasi darat Israel di jalur selatan yang akan menempatkan mereka di wilayah yang menyusut dan mungkin mencoba mendorong mereka menyeberang ke Mesir.
Pada Minggu pagi, militer Israel memposting pernyataan di X yang memerintahkan warga Palestina di Jalur Gaza untuk segera mengevakuasi setengah lusin daerah di dalam dan sekitar Khan Younis.
Juru bicara militer berbahasa Arab, Avichay Adraee, menginstruksikan mereka untuk pindah ke tempat yang disebutnya sebagai “tempat penampungan IDP (pengungsi internal)” di sebelah barat kota, termasuk ke selatan menuju Rafah, dan menyertakan peta yang menyoroti daerah tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu bahwa Israel sedang berkoordinasi dengan AS dan organisasi internasional untuk menentukan “daerah aman” bagi warga sipil Gaza.
Namun para pejabat PBB dan masyarakat di Gaza mengatakan sulit untuk mematuhi perintah evakuasi Israel secara langsung karena akses internet yang tidak merata dan tidak adanya pasokan listrik secara teratur di tengah serangan militer Israel.
Tujuh warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah rumah di sebelah timur kota Rafah di Gaza selatan, kata kementerian dalam negeri yang dipimpin Hamas, Minggu.
Pesawat menghancurkan beberapa rumah di kota Al-Karara dekat Khan Younis semalam, menewaskan beberapa orang, termasuk anak-anak, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza sebelumnya mengatakan setidaknya 193 warga Palestina telah tewas sejak gencatan senjata selama seminggu berakhir pada Jumat, menambah lebih dari 15.000 warga Palestina tewas sejak dimulainya perang. Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas setelah serangan mereka pada 7 Oktober di Israel selatan, yang menurut mereka 1.200 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera.