Lima anggota senat dari Partai Republik yang dipimpin Marco Rubio pada Jumat, 1 Desember 2023, meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar menerbitkan larangan melakukan perjalanan pada warga dari Amerika Serikat ke Cina, dan sebaliknya. Permintaan itu dilayangkan setelah terjadi kenaikan sejumlah kasus penyakit gangguan pernafasan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
“Kita harus secepatnya melarang perjalanan antara Amerika Serikat dan Cina hingga kita mengetahui lebih banyak soal bahayanya penyakit baru ini,” kata Rubio dalam sepucuk surat yang ditanda-tanganinya, di mana surat itu juga atas nama anggota senat J.D. Vance, Rick Scott, Tommy Tuberville dan Mike Braun.
Pada akhir pekan lalu, kasus ini telah menjadi buah bibir dunia internasional atau persisnya saat WHO meminta Cina memberikan informasi lebih banyak terkait sebuah laporan yang menyebut ada satu kluster pneumonia yang tidak terdiagnosa pada anak-anak oleh Program for Monitoring Emerging Diseases.
Sumber di Pemerintah Amerika Serikat menyatakan Negeri Abang Sam tersebut memantau dengan ketat kondisi meningkatnya penyakit pernafasan di Cina. Namun pihaknya juga melihat ada kecenderungan ini hanya sesaat, tidak ada yang di luar dari kewajaran.
“Pada saat ini, tidak ada indikasi kalau ada kaitan antara orang-orang yang mencari perawatan di unit-unit gawat darurat Amerika Serikat dengan wabah penyakit pernafasan di Cina,” kata sumber tersebut
Juru bicara kantor Kedutaan Besar Cina di Washington Liu Pengyu ikut buka suara atas surat yang dilayangkan Rubio. Menurutnya, klaim yang disampaikan Rubio adalah rekayasa buruk yang dibuat-buat sehingga Cina dengan tegas menolaknya.
Maria Van Kerkhove, Direktur sementara WHO dari departemen epidemik dan kesiapsiagaan pandemik serta pencegahan, mengatakan pada awal pekan lalu kalau melonjaknya kasus penyakit terkait pernafasan ini, diduga akibat naiknya jumlah anak-anak yang melakukan kontak patogen dengan mereka yang terhindar dari Covid-19 dua tahun lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan Cina sama-sama meningkatkan jumlah penerbangan antar kedua negara, meskipun masih di bawah level pada 2019. Lalu-lintas penerbangan kedua negara pada 9 November 2023 yang disetujui, naik menjadi 35 kali per Minggu. Pada Agustus 2023, lalu-lintas penerbangan kedua negara sebanyak 12 kali per Minggu.
Sumber: english.alarabiya.net
Pilihan Editor: Bank Dunia Akan Kucurkan Pinjaman ke Ukraina Rp18 T