TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin masih seputar perang Israel Hamas. Berita pertama diawali dari mantan sandera warga Israel yang mengaku bertemu pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Terowongan Gaza. Ia sempat bertanya kepada Sinwar, alasan penyanderaan terhadap dirinya.
Berita kedua top 3 dunia adalah keluarga sandera mengaku Hamas memukuli dan mengancam akan membunuh mereka. Terakhir yaitu Prancis yang mendesak Uni Eropa menerapkan sanksi untuk warga Israel yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat. Berikut selengkapnya:
Seorang sandera Israel berusia 85 tahun yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober dan dibebaskan dua minggu kemudian mengatakan dia bertemu dengan pemimpin Gaza Yahya Sinwar saat disandera dan bertanya kepadanya bagaimana dia tidak malu karena melakukan tindakan kekerasan terhadap aktivis perdamaian seperti dirinya.
Yocheved Lifshitz, 85, dibawa dari rumahnya di Kibbutz Nir Oz di Israel ke Gaza. Dia mengatakan kepada surat kabar Israel Davar bahwa dia menghadap Sinwar ketika dia mengunjungi para sandera di terowongan bawah tanah tempat Hamas menahan mereka.
“Sinwar bersama kami tiga sampai empat hari setelah kami tiba,” kata Lifshitz kepada surat kabar berbahasa Ibrani itu. "Saya bertanya padanya bagaimana dia tidak malu melakukan hal seperti itu kepada orang-orang yang selama ini mendukung perdamaian."
“Dia tidak menjawab. Dia diam,” katanya.
Lifshitz adalah seorang aktivis perdamaian yang, bersama suaminya, membantu warga Palestina yang sakit di Gaza sampai ke rumah sakit selama bertahun-tahun, kata cucunya kepada Reuters. Suaminya yang berusia 83 tahun, Oded, juga diculik dari rumah mereka dan masih ditahan.
Berbicara kepada wartawan setelah pembebasannya dari tahanan Hamas bulan lalu, Lifshitz mengatakan bahwa dia “mengalami neraka” selama dua minggu sebagai sandera di Jalur Gaza.
Lifshitz adalah satu dari empat wanita yang dibebaskan oleh Hamas pada awal perang. Dia mengatakan dia telah dipukuli ketika dia diculik tetapi kemudian diperlakukan dengan baik selama dua minggu disandera.
Saat dibebaskan, dia berbalik untuk menjabat tangan penculiknya yang bertopeng. Ketika ditanya alasannya, dia menjawab: "Mereka memperlakukan kami dengan lembut dan memenuhi semua kebutuhan kami."
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
-
Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa
-
Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza
-
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa
-
Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
3 jam lalu
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa
6 jam lalu
Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.
Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza
7 jam lalu
Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina
Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup
9 jam lalu
Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa
9 jam lalu
Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.
Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera
13 jam lalu
Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap
14 jam lalu
Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya
15 jam lalu
Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz
16 jam lalu
Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing
17 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel