TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Selasa 28 November 2023 menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata permanen di Gaza dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, menjelang Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina pada Rabu 29 November 2023, Guterres mengatakan bahwa Palestina sedang mengalami “salah satu babak paling kelam” dalam sejarah mereka.
Guterres kembali mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, tetapi mengatakan pihaknya “tidak dapat membenarkan hukuman kolektif Israel terhadap rakyat Palestina.”
Ia juga menyerukan “akses tak terbatas terhadap bantuan yang menyelamatkan nyawa, pembebasan semua sandera, perlindungan warga sipil dan diakhirinya pelanggaran hukum kemanusiaan internasional”.
Guterres dikritik oleh Israel karena terkesan membenarkan serangan Hamas – yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan menyebabkan 240 orang disandera – ketika ia menegaskan serangan Hamas tidak “terjadi dalam ruang hampa.”
Israel dan Hamas telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata sementara hingga Rabu, dengan lebih banyak rencana pembebasan sandera dan warga Palestina yang diculik dan ditahan di penjara-penjara di Israel. Namun Israel berjanji kembali menyerang Gaza setelah mereka berhenti melepaskan sandera.
Pilihan Editor: Sekjen PBB: Kematian Massal di Gaza Menunjukkan Ada yang Salah dengan Taktik Israel
TIMES OF ISRAEL | AL JAZEERA