TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, seperti yang diinstruksikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menulis dalam akun X, memanggil Duta Besar Spanyol dan Belgia pada Jumat.
Cohen menulis di akun X, dulu Twitter, pada Jumat malam bahwa kedua diplomat itu dipanggil karena “klaim palsu” yang dibuat oleh perdana menteri Spanyol dan Belgia soal serangan Israel ke Gaza selama 49 hari terakhir.
Baca Juga:
Selama kunjungannya ke perbatasan Rafah di Mesir, PM Pedro Sanchez dari Spanyol mengatakan bahwa gencatan senjata yang ada saat ini di Gaza tidaklah cukup dan diperlukan gencatan senjata permanen.
Sanchez dan PM Alexander De Croo dari Belgia meminta Israel untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi kehidupan warga sipil di Gaza dan menghormati hukum internasional.
“Israel mempunyai hak untuk membela diri. Namun, hak ini tidak bisa mencakup kematian warga sipil tak berdosa, termasuk ribuan anak-anak, di Gaza,” kata Sanchez pada Kamis setelah kunjungannya ke Israel.
Sánchez, yang mengunjungi Israel kemarin bersama Perdana Menteri Belgia Alexander de Croo, juga menyatakan bahwa gencatan senjata, konferensi perdamaian dan penerapan solusi dua negara merupakan harapan terbaik untuk mengakhiri siklus kekerasan di kawasan tersebut.
Menlu Israel mengatakan para duta besar dipanggil untuk menerima “teguran keras” dan “Israel bertindak sesuai dengan hukum internasional dan memerangi organisasi teroris pembunuh yang lebih buruk daripada ISIS yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu juga mengatakan dia “mengecam keras” komentar rekannya dari Spanyol, dengan mengatakan bahwa mereka “tidak memberikan tanggung jawab penuh pada Hamas atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukannya”, termasuk pembunuhan warga Israel.
Pilihan Editor: Menteri Spanyol Ione Belarra Pengkritik Genosida Israel di Gaza Dicopot
AL JAZEERA