TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pembebasan 39 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan Israel pada Jumat 24 November 2023, tentara Israel menembakkan gas air mata ke arah keluarga tahanan Palestina dan warga di pos pemeriksaan Beitunia, dekat Ramallah, Tepi Barat.
Di sinilah 39 tahanan Palestina akan dipindahkan setelah dibebaskan dari penjara Israel. Mereka ditahan atas sejumlah tuduhan baik percobaan pembunuhan hingga hanya sekadar melempar batu ke arah tentara Israel.
Sekelompok pria dan anak laki-laki Palestina menghadapi tentara Israel yang berbaris di depan. Jurnalis BBC dan Al Jazeera melaporkan saat mereka tiba, tentara menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah massa untuk memukul mundur mereka.
Beberapa pemuda yang berkumpul di sini melemparkan batu dan tabung gas air mata kembali ke arah pasukan Israel.
Al Jazeera melaporkan ada ratusan bahkan ribuan orang yang berkumpul di sebuah bukit yang menghadap Penjara Ofer dengan harapan 39 perempuan dan anak akan dibawa oleh Israel dengan bus.
Setidaknya satu bus dilaporkan meninggalkan salah satu penjara di Israel utara beberapa jam yang lalu.
Warga Palestina mulai menyalakan api unggun di sini, sangat gembira dengan pertukaran tahanan-tawanan ini.
Namun masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Terdapat ketidakpercayaan selama bertahun-tahun di tangan militer Israel di wilayah pendudukan ini, sehingga masyarakat masih ragu apakah pembebasan tahanan dapat terjadi.
Pembebasan ini merupakan bagian dari gencatan senjata Israel dan Hamas yang disepakati melalui mediasi Qatar. Selain jeda pertempuran empat hari, Hamas membebaskan 50 dari 240 sandera, sementara Israel membebaskan 150 tahanan perempuan dan anak-anak Palestina.
Gencatan senjata ini menandai jeda pertama dalam tujuh minggu perang di Gaza dan menawarkan bantuan bagi 2,3 juta warga Palestina di wilayah tersebut yang telah mengalami pemboman intensif Israel dan menewaskan hampir 15 ribu warga, mayoritas perempuan dan anak-anak.
Pilihan Editor: Hamas Bebaskan 12 Sandera Thailand dan 13 Warga Israel yang Ditahan di Gaza
AL JAZEERA