TEMPO.CO, Jakarta - Dua belas sandera asal Thailand dan 13 sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza telah dibebaskan, Al Arabiya melaporkan pada Jumat 24 November 2023, mengutip pihak berwenang Mesir.
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin juga mengatakan di media sosial bahwa dia menerima konfirmasi bahwa dua belas pekerja Thailand telah dibebaskan dari penawanan di Gaza.
“Telah dikonfirmasi oleh pihak keamanan dan Kementerian Luar Negeri bahwa 12 sandera Thailand telah dibebaskan,” Srettha Thavisin memposting di X.
Srettha Thavisin mengatakan pejabat kedutaan sedang dalam perjalanan untuk menjemput mereka, dan akan dapat mengkonfirmasi nama mereka pada waktunya.
12 sandera asal Thailand yang dibebaskan pada Jumat pagi adalah bagian dari kesepakatan terpisah yang dinegosiasikan oleh Hamas dengan Qatar dan Mesir, menurut Reuters.
Ke-12 sandera warga Thailand semuanya laki-laki, lapor kantor berita tersebut, dan sedang dalam perjalanan ke rumah sakit di Israel menurut seorang pejabat yang berbicara kepada Associated Press.
Sandera Israel di Gaza telah dipindahkan ke Palang Merah, dan sedang dalam perjalanan ke perbatasan dengan Mesir, lapor Reuters pada Jumat, mengutip stasiun televisi Israel.
Mesir sedang bersiap menerima sejumlah sandera Israel yang akan dibebaskan oleh kelompok militan Palestina Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera yang disepakati dengan Israel di bawah mediasi Qatar dan Mesir, kata Layanan Informasi Negara Mesir (SIS) dalam sebuah pernyataan sebelumnya pada Jumat.
“Upaya mediasi Mesir telah menghasilkan pembebasan 12 sandera asal Thailand dan 13 warga Israel, termasuk perempuan dan anak-anak, yang ditahan oleh Hamas,” kata kantor media pemerintah.
Setidaknya 26 warga negara Thailand ditahan oleh Hamas, sementara 39 warga negara Thailand terbunuh, menurut pejabat Thailand. Tiga orang masih dirawat di rumah sakit.
Ribuan warga Thailand bekerja di sektor pertanian Israel sebelum tanggal 7 Oktober, dan pemerintah Israel mengatakan mereka merupakan kelompok orang asing terbesar yang terbunuh atau hilang dalam serangan Hamas.
Selama beberapa minggu terakhir, perwakilan pemerintah Thailand telah bertemu dengan para pejabat di Qatar dan Mesir. Mereka bulan lalu sudah melakukan perjalanan ke Teheran untuk mengadakan pembicaraan dengan Hamas dalam upaya menjamin pembebasan sandera.
Areepen Uttarasin, salah satu negosiator utama, mengatakan pada saat itu bahwa ia telah menekankan tidak bersalahnya warga negara Thailand, dan telah diyakinkan bahwa mereka akan dijaga.
Negara tetangganya, Malaysia, yang merupakan pendukung vokal Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, juga mengambil bagian dalam upaya pembebasan sandera asal Thailand.
Pilihan Editor: Gencatan Senjata Selama 4 Hari Mulai Berlaku di Gaza, Sandera akan Ditukar Petang Ini
REUTERS | AL ARABIYA