TEMPO.CO, Jakarta - Tiga relawan warga negara Indonesia dari Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza berada dalam keadaan sehat dan selamat setelah hilang kontak selama sepuluh hari dan dikabarkan ditahan oleh pasukan Israel. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri dan MER-C pada Rabu, 22 November 2023.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad mengatakan pada konferensi pers hari Rabu bahwa ia mendapatkan informasi dari sumber langsung MER-C di RSI yang menyatakan dua dari tiga relawan ditahan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
“Sekitar jam 14:45 saya mendapat informasi dari sumber-sumber kami di RSI Gaza bahwa tiga relawan MER-C yaitu Reza Aldilla Kurniawan, Fikri Rofiul Haq, dan Farid Zanzabil Al-Ayubi, dua ditahan oleh IDF dan satu tidak diketahui posisinya gimana,” katanya.
Sebelumnya di hari yang sama, Kemlu pun memastikan dalam pesan singkat kepada wartawan bahwa ketiga WNI berada dalam kondisi baik dan masih berada di RSI. Mereka disebut tengah bersiap-siap untuk evakuasi ke Gaza selatan, sementara Kemlu terus memonitor kondisi mereka.
Beberapa jam setelah kabar penangkapan beredar, pihak MER-C berhasil berkomunikasi langsung dengan salah satu relawan, yaitu Reza, melalui kontak dari sumber mereka.
“Sekitar jam 17:30 kami mendapatkan kontak dari sumber kami, dan kami juga langsung bisa berkomunikasi dengan salah satu relawan, yaitu Reza, dan kami menanyakan informasi mereka,” ujar Sarbini.
Ia menambahkan, “Kami sempat berbicara dengan mereka, dan Reza megatakan bahwa sekarang mereka bertiga berada di RSI Gaza di Beit Lahia dalam kondisi sehat dan selamat. Sekarang lagi menunggu proses evakuasi ke selatan.”
Para relawan ditemani oleh 600 warga Gaza, kata Sarbini, yang masih berada di RSI menunggu proses evakuasi ke selatan. Kemungkinan tujuan evakuasi adalah Rumah Sakit Nasser di Khan Younis atau Rumah Sakit Eropa Gaza.
“Ini informasi yang membuat kami bahagia dan sumringah, karena sudah 11 hari kami belum mendapatkan info ketiga relawan kami ini,” tuturnya. “Maka tadi adalah hari yang sangat bahagia bagi kami, karena kami bisa mendengar suara mereka.”
Ketika berhasil menghubungi para relawan melalui kontak dari wartawan, Sarbini mengaku tidak bertanya panjang lebar; ia hanya menanyakan kondisi kesehatan mereka, akses terhadap makanan, dan proses evakuasi.
Selama sepuluh hari sejak hilang kontak pada 11 November lalu, ia mengonfirmasi posisi para relawan berada di RSI dalam keadaan sehat.
Reza, Fikri, dan Farid akan mengikuti evakuasi gelombang ketiga dari Gaza utara ke selatan, dan dikabarkan sedang menunggu kendaraan jemputan.
Ketika ditanya mengapa ketiga relawan tersebut memilih menetap di Gaza di tengah eskalasi konflik, Sarbini mengatakan, “Mereka itu mahasiswa. Yang kedua, mereka ada tugas dari kita. Penempatannya itu berada di daerah-daerah konflik seperti itu. Kalau ketika orang evakuasi keluar, kita juga keluar, berarti itu bukan MER-C namanya.”
Ia berkata bahwa MER-C berpesan kepada mereka, “Kalau masih ada warga di sana, kalian harus sama warga, bantu apa yang bisa dibantu. Tetapi ketika warga … keluar dari situ, maka ikutlah mereka.”
NABIILA AZZAHRA A.
Pilihan Editor: Pejabat Hamas: Gencatan Senjata dengan Israel Dimulai Besok Pagi Pukul 10