TEMPO.CO, Jakarta - Mustafa Kemal Ataturk merupakan pendiri sekaligus Presiden Turki pertama. Ia meninggal pada 10 November 1938 di Istanbul, Turki, pada usia 57 tahun.
Penyebab Kematian Kemal Ataturk
Menurut Britannica, kematiannya disebabkan oleh penyakit sirosis hati. Kondisi ini terjadi ketika hati mengalami kerusakan jaringan parah dan mengalami penggantian jaringan normalnya dengan jaringan parut.
Meskipun gejala penyakit sirosis hati sering kali tidak muncul sampai stadium lanjut, Ataturk diketahui telah menderita sakit hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Sebagai seorang yang dikenal sebagai pemabuk berat, Ataturk sering kali mengalami serangan depresi dan ketegangan saraf. Sayangnya, sirosis hati yang dideritanya baru didiagnosis pada Januari 1938.
Pada Maret 1938, Ataturk terkena pneumonia, yang kemungkinan menjadi komplikasi dari kondisi hatinya yang sudah lemah. Kesehatannya semakin merosot, dan pada bulan Juni, ia hampir tidak bisa berdiri.
Setelah beberapa bulan istirahat di kapal pesiar pribadinya, ketika kembali ke istanbul pada akhirnya, Ataturk tidak dapat naik tangga. Meskipun menolak untuk terlihat diangkut dengan tandu, ia akhirnya diangkat ke kamar tidurnya dalam kursi dengan bantuan orang lain. Setelah koma pada September, ia kembali ke keadaan tak sadarkan diri pada 9 November 1938 dan meninggal keesokan harinya pada pukul 9:05 pagi.
Dikutip dari History Today, jenazah Presiden Turki itu dibawa melalui Istanbul menuju Ankara, di mana ia disemayamkan sementara. Di samping itu, sebuah mausoleum megah didirikan dengan museum untuk mengenangnya.
Dimulai pada tahun 1944, museum ini akhirnya selesai dibangun pada tahun 1953 dan dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahunnya. Potret Ataturk digantung di rumah-rumah dan kantor-kantor, patung-patungnya tersebar di alun-alun kota dan dia muncul di uang kertas dan perangko Turki.
Kematian Ataturk menyebabkan reaksi berduka yang luar biasa di kalangan rakyat Turki. Jenazahnya diarak melalui Istanbul menuju Ankara, di mana ia sementara waktu dimakamkan sebelum dibangunnya mausoleum yang megah sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Kematian Ataturk merupakan akhir dari era kepemimpinan dan perubahan besar yang dia bawa dalam perjalanan transformasi Turki menuju negara modern.
Profil Kemal Ataturk: Sosok Inspirasi Sukarno
Wafatnya Ataturk menandai akhir dari kehidupan seorang tokoh besar yang menjadi pendiri dan presiden pertama Republik Turki. Lahir pada tahun 1881 di Salonika, Kekaisaran Ottoman, Ataturk memiliki latar belakang keluarga yang sederhana dan tumbuh menjadi perwira militer yang mengukir prestasi gemilang, termasuk memimpin perlawanan terhadap pasukan Sekutu selama Pertempuran Gallipoli dalam Perang Dunia I.
Pria yang bernama Mustafa Kemal Ataturk ini kemudian memimpin gerakan nasionalis dan memproklamirkan berdirinya Republik Turki pada tahun 1923. Sebagai presiden, ia mendorong transformasi besar-besaran dalam modernisasi negara, termasuk penggunaan alfabet Latin, pembangunan infrastruktur, dan sekularisasi masyarakat.
Lahir dari keluarga yang sederhana, Ataturk berhasil mengubah nasib negara dan rakyatnya melalui perjuangan militernya dan pembentukan negara modern. Pemikiran dan tindakan reformisnya, seperti penghapusan kekhalifahan dan pengenalan hukum sekuler, membentuk dasar dari Republik Turki yang baru.
Sebagai pemimpin militer, Ataturk mencapai keberhasilan besar dalam mengusir pasukan asing dari Anatolia selama Perang Kemerdekaan Turki. Setelah kemenangan tersebut, ia memulai serangkaian reformasi sosial dan politik yang mengubah wajah Turki, menciptakan fondasi bagi perkembangan negara tersebut.
Ataturk dikenal menjadi sumber inspirasi bagi tokoh pergerakan nasional Indonesia, termasuk Sukarno. Dalam bukunya "Di Bawah Bendera Revolusi," Sukarno menyoroti pandangan yang menyatakan bahwa pemimpin Turki Muda, termasuk Kemal Ataturk, dianggap anti-agama.
Sukarno melukiskan Turki modern sebagai negara yang memisahkan urusan agama dan negara, memastikan bahwa agama menjadi urusan individu, bukan campur tangan pemerintah. Pengaruh Mustafa Kemal dalam memodernisasi Turki membentuk konsepsi negara Indonesia yang berlandaskan kemanusiaan tanpa mengesampingkan hak memeluk agama, yang dijamin undang-undang.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | M. RIZQI AKBAR
Pilihan Editor: Mustafa Kemal Ataturk Sosok yang Menginspirasi Soekarno