TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat untuk Ukraina mengadakan pemilihan umum, ketika negaranya masih berada dalam masa perang setelah Rusia melancarkan invasi di sana pada Februari 2022 lalu. Hal ini ia sampaikan dalam video pidato yang diunggah pada Senin, 6 November 2023, dengan judul “Pertarungan yang menentukan nasib negara dan rakyat kini sedang berlangsung; ini bukan waktu yang tepat untuk pemilu.”
Komentar Zelensky tampaknya mengesampingkan pembicaraan yang ramai akhir-akhir ini bahwa Ukraina harus mengadakan pemungutan suara untuk menunjukkan kredibilitas demokrasinya tetap baik. Gagasan tersebut ia anggap tidak bertanggung jawab.
“Kita semua memahami bahwa saat ini, di masa perang, ketika terdapat banyak tantangan, sangatlah tidak bertanggung jawab jika membahas topik terkait pemilu dengan cara yang sembrono,” katanya.
Meskipun darurat militer yang diberlakukan di negara tersebut pada awal invasi Rusia besar-besaran melarang pihak berwenang mengadakan pemilu, terdapat peningkatan perdebatan di dalam dan luar negeri mengenai kemungkinan pemilu Ukraina pada Maret 2024.
Dalam video pidatonya, presiden tersebut mengatakan sangat penting untuk berkonsentrasi pada tantangan militer yang dihadapi Ukraina, ketika negara itu mencoba mengusir pasukan Rusia yang menduduki hampir seperlima wilayahnya lebih dari 20 bulan setelah melancarkan invasi.
“Kita perlu menyadari bahwa ini adalah waktu untuk pertahanan, waktu untuk berperang,” ujarnya. Ia mengatakan hal itu sekarang menjadi sandaran bagi nasib Ukraina dan rakyatnya.
“Saya percaya bahwa pemilu tidak tepat pada saat ini,” imbuh dia.
Jika berada dalam masa damai, Ukraina seharusnya mengadakan pemilihan parlemen pada Oktober dan putaran pertama pemilihan presiden pada awal musim semi 2024, yang jatuh pada awal Maret hingga akhir Mei.
Senator Amerika dari Partai Republik Lindsey Graham dan beberapa pejabat Barat lainnya mendesak Kyiv untuk mengadakan pemilu untuk menunjukkan bahwa negara tersebut dapat menyelenggarakan pemungutan suara yang bebas dan adil ketika sedang berperang.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada akhir pekan bahwa presiden sedang mempertimbangkan pro dan kontra pemilu masa perang.
Zelensky sendiri sebelumnya mengatakan dia akan siap mengadakan pemungutan suara jika Ukraina mendapatkan bantuan yang dibutuhkan – dan jika pemilu dianggap perlu.