TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas internasional tidak boleh membiarkan tragedi di Gaza berlanjut, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin pada Senin, 6 November 2023, ketika Israel masih melancarkan serentetan serangan di wilayah kantong tersebut selama hampir sebulan penuh. Lebih dari 10.000 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober lalu, kata Kementerian Kesehatan Gaza.
“Situasi kemanusiaan yang buruk di Gaza memanggil hati nurani manusia, dan komunitas internasional tidak boleh membiarkan tragedi ini berlanjut,” katanya kepada konferensi pers di Beijing.
Reaksi ini muncul setelah pasukan Israel menyerang konvoi ambulans di Gaza pada Jumat, 3 November 2023, media pemerintah melaporkan. Cina mendesak pihak-pihak terkait untuk melakukan segala upaya untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga sipil dan rumah sakit serta fasilitas sipil lainnya di bawah perlindungan khusus Konvensi Jenewa.
Dalam kesempatan yang sama, Wang pun membahas resolusi yang diadopsi oleh negara-negara dalam sidang khusus darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan menuntut agar semua pihak mematuhi hukum internasional.
Resolusi hasil rancangan 22 negara Arab tersebut disahkan pada Jumat, 27 Oktober 2023 dengan selisih suara 120 berbanding 14, dengan 45 negara abstain. Sementara, Israel memilih tidak, bersama sekutu setianya Amerika Serikat.
Pemungutan suara di Sidang Majelis Umum PBB ini datang setelah Dewan Keamanan gagal mengambil tindakan nyata dalam meloloskan resolusi, lantaran AS dan Rusia menggunakan hak veto mereka untuk memblokir proposal yang didukung oleh negara lain.
“Sebagai presiden Dewan Keamanan PBB saat ini, Cina akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan perdamaian di Palestina, dan meminta Dewan Keamanan memenuhi tanggung jawabnya … untuk meringankan krisis saat ini dan menjaga keamanan warga sipil,” ujar Wang.
Cina pada Rabu, 1 November 2023 mengambil alih kepresidenan bergilir Dewan Keamanan PBB untuk bulan November dengan fokus pada situasi di Palestina dan Israel. Hal itu menjadi agenda utama dewan beranggotakan 15 negara tersebut pada bulan November, kata Zhang Jun, perwakilan tetap Cina untuk PBB.
Wang menegaskan, “Posisi Cina terhadap masalah Palestina konsisten dan jelas. Kami mendukung pembentukan negara Palestina merdeka yang mempunyai kedaulatan penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya berdasarkan resolusi PBB yang relevan.”
CGTN
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Militer Terkuat di Timur Tengah, Masjid Palestina, Hassan Nasrallah