TEMPO.CO, Jakarta - Para anggota milisi asal Lebanon, Hizbullah, ikut membantu Palestina dalam perang Israel-Palestina. Sejak 8 Oktober 2023, mereka terus mengirimkan serangan ke wilayah Israel.
Terbaru, pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah mengancam Israel dan Amerika Serikat dalam pidato di Lebanon Selatan pada Jumat, 3 November 2023. Berikut fakta-fakta ancaman Nasrallah.
1. Tidak takut kapal perang Amerika Serikat
Dalam pidatonya pada 7 Oktober 2023, Nasrallah mengancam sekutu utama Israel yaitu Amerika Serikat. Nasrallah mengisyaratkan bahwa Hizbullah yang didukung Iran tidak takut dan siap menghadapi kapal perang AS di Laut Mediterania.
"Anda, orang-orang Amerika, dapat menghentikan agresi terhadap Gaza karena itu adalah agresi Anda. Siapa pun ingin mencegah perang regional, dan saya sedang berbicara dengan orang-orang Amerika, harus segera menghentikan agresi terhadap Gaza,” ujar Nasrallah.
2. Amerika Serikat khawatir perang hingga Lebanon
Di sisi lain, Amerika Serikat juga turut melancarkan pernyataan. Amerika mengatakan bahwa Hizbullah tidak boleh mengeksploitasi konflik Israel-Palestina. Amerika Serikat tidak ingin konflik meluas hingga Lebanon.
3. Menyerang Israel sebelum mengancam
Sebelum menggelar pidato berisi ancaman kepada Israel dan Amerika Serikat, Hizbullah menyerang 19 posisi Israel secara bersamaan di sepanjang perbatasan. Hizbullah mengatakan pihaknya menargetkan posisi militer di sepanjang perbatasan secara bersamaan pada Kamis 2 November 2023. Hizbullah menyerang Israel dengan peluru kendali, tembakan artileri dan senjata lainnya.
4. Serangan Hizbullah belum sepenuhnya
Dilansir dari Reuters, Hassan Nasrallah mengatakan bahwa serangan Hizbullah di perbatasan belum menunjukkan kekuatan mereka sepenuhnya. Nasrallah mengatakan bahwa eskalasi konflik di perbatasan tergantung pada kondisi di Gaza dan tindakan Israel terhadap Lebanon.
5. Dibalas Israel
Ancaman Nasrallah kepada Israel dan Amerika Serikat memantik Israel untuk angkat bicara. Dilansir dari livemint.com, melalui juru bicara Eylon Levy, pemerintah Israel mengatakan bahwa Nasrallah seperti pengecut karena sembunyi di bunker. Israel juga mengatakan bahwa Nasrullah “membosankan”.
"Kami mendengarkan pidato panjang dan bertele-tele Hassan Nasrallah. Saya akui itu begitu membosankan sehingga saya tidak tahu apakah penulis pidatonya tewas dalam serangan IDF (Israel Defence Forces) baru-baru ini terhadap Hezbollah di utara," kata Levy kepada Times of Israel dikutip dari livemint.com.
Hizbullah telah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel sejak 8 Oktober imbas dari perang Israel-Palestina. Peristiwa tersebut menewaskan lebih dari 55 pejuangnya. Namun bentrokan sebagian besar berhasil diredam di perbatasan. Hizbullah sejauh ini hanya menggunakan sebagian kecil persenjataan yang telah lama digunakan Nasrallah untuk mengancam Israel.
REUTERS | ALJAZEERA | LIVEMINT
Pilihan editor: Menhan Prabowo Soroti Sikap Barat Soal Pendudukan Israel di Palestina