TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Arab secara terbuka menekan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk segera dilakukannya gencatan senjata di Gaza, beberapa jam setelah warga Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 15 orang di sebuah sekolah milik PBB yang digunakan sebagai tempat perlindungan, Sabtu, 4 November 2023.
Namun pernyataan yang disampaikan oleh sejumlah Menlu negara-negara Timur Tengah itu, langsung ditolak Blinken dengan mengatakan bahwa gencatan senjata hanya akan membuat militan Hamas berkumpul kembali. Israel dengan dukungan AS dan Barat sejak semula ingin menghabisi Hamas sampai akar-akarnya, yang ternyata mengorbankan ribuan warga sipil Palestina di Gaza.
Peryataan penolakan secara langsung ini jarang terjadi dalam hubungan diplomasi.
Kekuatan dunia dan regional gagal mencapai konsensus mengenai cara menangani konflik yang meningkat dalam empat minggu sejak pejuang Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyerbu perbatasan Israel, menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang lainnya.
Israel sejak itu menyerang Gaza dari udara, memberlakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat, yang memicu kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut, kata pejabat kesehatan Gaza pada hari Sabtu, menewaskan lebih dari 9.488 warga Palestina.
Blinken bertemu dengan menteri luar negeri Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Yordania di Amman. “Saat ini kita harus memastikan perang ini berhenti,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada konferensi pers setelahnya.
Blinken mengatakan semua pihak sepakat mengenai perlunya perdamaian dan bahwa status quo di Gaza saat ini tidak dapat dipertahankan, namun dia mengakui ada perbedaan antara Washington dan sekutunya.
“Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang terjadi pada 7 Oktober,” kata Blinken, yang melakukan perjalanan keduanya ke wilayah tersebut sejak Israel dan Hamas berperang.
Washington mempertahankan dukungannya yang kuat terhadap Israel namun juga mulai menganjurkan penghentian sementara bantuan kemanusiaan untuk memungkinkan bantuan masuk ke Gaza. Pada hari Jumat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal jeda dari Blinken setelah seharian pertemuan.
Pada hari Sabtu, ketika ditanya oleh wartawan apakah ada kemajuan dalam mencapai jeda kemanusiaan, Presiden AS Joe Biden menjawab "Ya" dan mengacungkan jempol saat meninggalkan gereja di Pantai Rehoboth, Delaware.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Isi Bantuan RI ke Palestina, Cerita 3 WNI di Gaza